Apaan DSP itu?? DSP merupakan kependekan dari Digital Signal Processing atau dalam bahasa kita dikenal dengan PSD atau Pemrosesan Sinyal Digital.
Belajar DSP bukan merupakan tujuan akhir, begitu menurut Lyons (penulis buku “Understanding Digital Signal Processing 2nd Edition“), artinya Belajar DSP merupakan suatu perjalanan. Saat kita memahami suatu topik, muncullah pertanyaan-pertanyaan berikutnya yang akhirnya membawa kita ke topik-topik lain, tetapi dengan ’senjata’ yang lebih lengkap, sebagaimana beberapa aspek DSP yang digambarkan pada diagram berikut ini…
Mempelajari dasar-dasar, dan bagaimana berbicara dengan bahasa, pemrosesan sinyal digital tidak membutuhkan kemampuan analisis yang kuat maupun latar belakang matematis yang rumit. Yang Anda perlukan adalah pengalaman belajar Matematika Dasar, seperti trigonometri (minimal tahu apa itu gelombang sinusoidal, dll), buku DSP yang tepat dan (penting nich) antusiasme! Ya Betul sekali, antusiasme!
Anda bisa memulai belajar menggunakan dua buku yang saya sarankan, yaitu:
- Lyons, Richard G., 2004, “Understanding Digital Signal Processing, Second Edition“, Prentice Hall PTR (info);
- Tan, Li, 2008, “Digital Signal Processing: Fundamentals & Applications“, Elsevier Inc. (info).
Baik, lantas bagaimana dengan keterangan diagram tersebut?
Pada awalnya kita hanya mengenal sinyal atau isyarat analog dan kontinyu (terus menerus tanpa ada jeda sedikitpun, misalnya antara data untuk t=0 detik hinga t=1 detik, kita memiliki semua data secara lengkap, tidak hanya pada t=0 detik dan t=1 detik saja).
Dengan adanya teknologi komputer, pemrosesan sinyal mengalami kemajuan karena data-data sinyal tersebut dapat tersimpan dan diproses menggunakan komputer, caranya? Yaitu dengan melakukan pencuplikan (bisa dibayangkan berapa banyak data yang tersimpan jika masih bersifat kontinu? Karena antara t=0 detik hingga t=1 detik bisa berjumlah tak-hingga) menjadi data-data diskrit, hanya untuk saat t tertentu saja, misalnya dengan periode pencuplikan T=0.5 detik, akan diperoleh frekuensi pencuplikan fs=2 Hz atau 2 data tiap detik, sehingga untuk 1 menit = 60 x 2 daa = 120 data/menit.
Tidak hanya proses pencuplikan, juga dilakukan proses kuantisasi, yaitu merubah angka analog menjadi digital selebar n-bit, artinya jika hanya menggunakan 3-bit maka hanya ada 2^3 = 8 tingkat data, demikian seterusnya, semakin lebar bit-nya semakin akurat dan otomatis semakin membutuhkan banyak ruang penyimpan.
Nah, data digital ini perlu dianalisa lebih lanjut, karena masih dalam ranah waktu (time domain), informasi yang diperoleh hampir tidak ada, sehingga seringkali dibutuhkan informasi, misalnya, spektrum atau kandungan frekuensi dari sinyal yang bersangkutan (ranah frekuensi atau frequency domain). Sehingga perlu mempelajari DFT atau Discrete Fourier Transform.
Lantas bisa muncul pertanyaan “Bagaimana proses dari DFT?”, “Mengapa bisa terjadi leakage (cacat) dalam hasilnya? “.Jawaban-nya ada di pengetahuan tentang konvolusi. Lantas “Bagaimana mengantisipasi leakage tersebut?”, jawabannya di Window Functions (Anda mungkin kemudian bertanya “Apa itu Window functions? Buat apa?” dan setrusnya). “Bagaimana spektrum hasil DFT bisa diubah?”, nah yang ini Anda perlu mempelajari Digital Filters. Demikian seterusnya, silahkan Anda lihat kembali diagram-nya. Jika masih ingin mendalami PSD silahkan ikut kuliah PSD-1 dan 2 dari saya atau membaca beberapa buku yang sarankan sebelumnya.
Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
October 6th, 2010 at 10:21 pm
wah DSP memang menarik pak. saya jadi tertarik untuk mempelajari lebih lanjut
September 5th, 2011 at 10:58 am
terima kasih informasinya, bermanfaat sekali, lagi belajar dsp di kuliah
October 8th, 2014 at 5:55 pm
PSD ya kalau dalam bahasa indonesia. Nah, berarti Digital Signal Processing ini sama halnya dengan Digital Signal Processor yang ada di spesifikasi seperti Sistem Chip, atau mungkin beda?
September 22nd, 2015 at 8:32 am
“antusiasme” atau bisa juga sebuah obsesi. Emang belajar sesuatu yang “njlimet” (rumit) perlu ketekutan dan antusiasme ya om. Btw DSP ini sesuatu yg baru buat saya. Thanks om sharingnya.
February 1st, 2016 at 12:47 pm
PSD ya kalau dalam bahasa indonesia. Nah, berarti Digital Signal Processing ini sama halnya dengan Digital Signal Processor yang ada di spesifikasi seperti Sistem Chip
December 7th, 2016 at 2:21 pm
Terima kasih pak, sangat bermanfaat sekali. Sukses selalu
April 24th, 2018 at 3:53 pm
jadi pengen mempelajari dsp
November 26th, 2018 at 10:02 pm
terimakasih sangat membantu
April 15th, 2019 at 5:34 pm
I am thankful for the article post.Looking forward to visit more.
May 21st, 2019 at 9:01 pm
Terima kasih pak, sangat bermanfaat sekali. Sukses selalu
September 16th, 2019 at 2:04 pm
terima kasih informasinya, bermanfaat sekali, lagi belajar dsp di kuliah
February 3rd, 2020 at 8:27 pm
thanks for give useful information
February 3rd, 2020 at 8:28 pm
i share this article in my social media company
March 5th, 2020 at 1:28 pm
Thanks for sharing
March 15th, 2020 at 4:29 am
thanks for information Well, this means that Digital Signal Processing is the same as the Digital Signal Processor that is in specifications such as the Chip System