by Andi Dharmawan, Ahmad Ashari, Agfianto Eko Putra

Abstract

Quadrotor as one type of UAV (Unmanned Aerial Vehicle) is an underactuated mechanical system. It means that the system has some control inputs is lower than its DOF (Degrees of Freedom). This condition causes quadrotor to have limited mobility because of its inherent under actuation, namely, the availability of four independent control signals (four-speed rotating propellers) versus 6 degrees of freedom parameterizing quadrotor position or orientation in space. If a quadrotor is made to have 6 DOF, a full motion control system to optimize the flight will be different from before. So it becomes necessary to develop over actuated quad tiltrotor. Quad tiltrotor has control signals more than its DOF. Therefore, we can refer it to the overactuated system. We need a good control system to fly the quad tiltrotor. Good control systems can be designed using the model of the quad tiltrotor system. We can create quad tiltrotor model using its dynamics based on Newton-Euler approach. After we have a set of model, we can simulate the control system using some control method. There are several control methods that we can use in the quad tiltrotor flight system. However, we can improve the control by implementing a modern control system that uses the concept of state space. The simulations show that the quad tiltrotor has done successful translational motion without significant interference. Also, undesirable rotation movement in the quad tiltrotor flight when performing the translational motions resulting from the transition process associated with the tilt rotor change was successfully reduced below 1 degree.

International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, Vol. 7 (2017) No. 3, pages: 1104-1113, DOI:10.18517/ijaseit.7.3.2171 [online]

Tags: , , ,

Oleh Afandi Nur Aziz Thohari, Agfianto Eko Putra

Spectrum analyzer merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal dalam ranah waktu menjadi spektrum dalam ranah frekuensi. Sebuah alat penganalisa sinyal umumnya memiliki ukuran yang besar sebab terdiri dari banyak komponen seperti mixer, amplifier, local osilator, ADC dll. Selain ukuran, masalah dari spectrum analyzer yang ada di pasaran adalah tingginya utilitas yang disebabkan oleh banyaknya titik cuplikan dari sinyal. Utilitas yang tinggi mengakibatkan spektrum yang ditampilkan menjadi lambat. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dirancang purwarupa spectrum analyzer berukuran kecil menggunakan single board computer, RTL-SDR dan LCD touchscreen. Fungsi spectrum analyzer diimplementasikan dalam sebuah perangkat lunak dengan menerapkan algoritma fast fourier transform. Masukan yang diproses berupa sinyal radio yang dicuplik dalam beberapa titik untuk mengetahui utilitas dari SBC. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian yaitu utilitas SBC dapat menampilkan spektrum dengan normal pada jumlah cuplikan (N) dari 512 sampai 32.768 titik. Sebab penggunaan N lebih dari 32.768 titik akan membebani cpu dan memori sehingga spektrum yang ditampilkan menjadi lambat. Kemudian jangkauan frekuensi yang dapat ditampilkan purwarupa oleh adalah 24 MHz sampai 1.769 MHz. Purwarupa dapat menunjukan letak spektrum radio secara tepat setelah dilakukan perbandingan level spektrum menggunakan spectrum analyzer Anritsu MS2720T.

[klik disini untuk unduh papernya]

Tags: , ,

by Agfianto Eko Putra, Bakhtiar Alldino Ardi Sumbada, Anas Nurbaqin

UGM ground station requires a satellite tracking control system that can follow the movements of the satellite. The system proposed in this study is relying on the calculation of Two Line Elements (TLE), the reason is that the data TLE has a subtle error. The compass sensor is used to ensure accuracy; the results were evaluated using a protractor, and about 99%. Moreover, this system is also tested to receive images from NOAA satellites using the RTL-SDR and Yagi antennas. In general, this system can follow the motion of the satellite well.

Published in: 2016 IEEE International Conference on Communication, Networks, and Satellite (COMNETSAT2016)

Tags: , , ,

Apakah Anda mengalami kesulitan dalam belajar Mikrokontroler?

Apakah Anda ingin Belajar Mikrokontroler dengan mudah dan menyenangkan?

Kini saatnya Anda bisa belajar sendiri Pemrograman Mikrokontroler AVR, dengan bimbingan langsung Penulis Buku Best Seller dan pakar Mikrokontroler!

Harga hanya Rp. 30.000,00
Langsung transfer ke BNI 0039190927
[a.n. Agfianto Eko Putra]
Kemudian konfirmasikan langsung ke email saya di agfi68@gmail.com

Dari meja kerja Dr. Agfianto Eko Putra untuk Anda yang luar biasa,

Pernahkah terbayangkan belajar sendiri Pemrograman Mikrokontroler AVR? Ditemani dengan sebuah ebook yang ditulis secara jelas dan menjelaskan, hasil dari pelatihan private bertahun-tahun?

Learning by doing, itulah moto kami dalam ebook yang luar biasa ini!

Jika Anda sedang atau akan mengerjakan TA atau barangkali ingin memulai usaha dalam bidang mikrokontroler namun terhambat kendala belajar mikrokontroler atau sekedar menjalankan hobi elektronika dengan mikrokontroler dan ingin memulai belajar mikrokontroler atau barangkali Anda seorang tentor atu dosen atau pengajar yang sedang mencari-cari bahan ajar yang tepat, maka kehadiran ebook ini tepat sekali untuk Anda!

Selama ini buku atau eBook ini tidak dijual dimanapun, hanya digunakan dalam pelatihan private yang diselenggarakan selama beberapa tahun terakhir. Kali ini atas permintaan banyak sahabat-sahabat yang ingin belajar sendiri dan dari jarak jauh, maka ebook ini diterbitkan di awal tahun 2011. Tentu saja ada beberapa perubahan dari bahan pelatihan private menjadi ebook yang luar biasa ini, khususnya agar bisa digunakan untuk belajar secara autodidak plus fasilitas konsultasi gratis dengan penulisnya langsung.

Mengapa ebook ini istimewa dan luar biasa?

Ditulis oleh penulis buku mikrokontroler best seller (informasi buku-bukunya disini);

  • Terdiri dari (minimal) 7 modul pembelajaran (dan akan diupdate terus);
  • Terdapat lebih dari 30 latihan praktis untuk dikerjakan - Learning by Doing;
  • Menggunakan bahasa pemrograman yang Gampang alias Mudah, yaitu BASIC (Bascom AVR);
  • Disertai panduan simulasi aplikasi mikrokontroler menggunakan Proteus VSM;
  • Kompatibel dengan AVR Basic Trainer v1.0 maupun v2.0 (bagi yang sudah memiliki) atau buat sendiri rangkaian-nya (perangkat kerasnya maupun simulasinya);
  • Walaupun banyak contoh menggunakan ATMega16, namun bisa digunakan untuk ATMega8535, ATMega32, ATMega128 dan ATMega lainnya.
  • Setiap latihan dibahas instruksi-nya baris demi baris agar Anda mendapatkan konsep atau gambaran algoritmanya;
  • Mendapatkan update ebook gratis selamanya - hanya bayar sekali saja;
  • Konsultasi gratis sampai bisa - senilai Jutaan rupiah!
  • Penjelasan dalam ebook mudah dipahami - Berbasis pelatihan private;
  • Pembahasan konsep dasar Pemrograman Mirokontroler yang komprehensif (v1.5) berikut ini…

Read the rest of this entry »

Tags: , , , , ,

This research was conducted to develop a method to identify voice utterance. For voice utterance that encounters change caused by aging factor, with the interval of 10 to 25 years. The change of voice utterance influenced by aging factor might be extracted by MFCC (Mel Frequency Cepstrum Coefficient). However, the level of the compatibility of the feature may be dropped down to 55%. While the ones which do not encounter it may reach 95%. To improve the compatibility of the changing voice feature influenced by aging factor, then the method of the more specific feature extraction is developed: which is by separating the voice into several channels, suggested as MFCC multichannel, consisting of multichannel 5 filterbank (M5FB), multichannel 2 filterbank (M2FB) and multichannel 1 filterbank (M1FB). The result of the test shows that for model M5FB and M2FB have the highest score in the level of compatibility with 85% and 82% with 25 years interval. While model M5FB gets the highest score of 86% for 10 years time interval.

[more information]

Tags: , , , ,

Agfianto Eko Putra on March 2nd, 2017

Berangkat dari kebutuhan Software/Hardware Codesign, yaitu suatu perancangan terpadu (biasanya dalam konteks sistem benam atau embedded system) yang melibatkan komponen hardware dan software sekaligus, sehingga dibutuhkan piranti yang mendukung. Jika kita menggunakan prosesor umum (general processor), tentunya ada bagian-bagian prosesor yang tidak dibutuhkan untuk suatu aplikasi, misalnya tidak membutuhkan fasilitas ADC-nta, TIMER-nya, dll, tentunya akan membuat prosesor tersebut menjadi tidak efisien dan efektif lagi. Sementara itu dari sisi perangkat lunak atau software-nya sudah dipastikan dirancang dan diimplementasikan berbasis prosesor tersebut. Demikian juga solusi full perangkat keras, artinya algoritma atau komputasi dimodifikasi sedemikian rupa hingga bisa diimplementasikan dengan perangkat keras seluruhnya bukanlah perkara yang mudah, bahkan penuh tantangan, dan jika boleh saya tambahkan juga penuh dengan resiko.

Alternatif implementasi ditunjukkan pada gambar berikut ini. Isu utama-nya adalah (1) Performance dan Power Efficiency dan (2) Flexibilty, yang masing-masing seiring berlawanan arah (tradeoff). ASIC memang sejak awal dikenal dengan unjuk kerja dan efisiensi daya yang luar biasa, namun dari fleksibilitasnya sangat kurang, modifikasi rancangan pada ASIC tidak serta merta bisa diproduksi saat itu. Berbeda dengan teknologi prosesor umum yang fleksibilitas-nya menyesuaikan dengan program atau perangkat lunak yang ditanamkan. Jalan tengah-nya berupa penggunaan mikrokontroler, DSP, yang cenderung mirip prosesor, maupun FPGA yang cenderung mirip ASIC. Sehingga ide berikutnya adalah membuat sebuah chip yang memiliki kemampuan Processing System sekaligus Programmable Logic.

Sumber: ETHZ, Prof. Lothar Thiele

Sumber: ETHZ, Prof. Lothar Thiele

Read the rest of this entry »

Tags: ,

Agfianto Eko Putra on February 25th, 2017

EDISI 2 (Edisi Revisi, 2017), PLC atau Programmable Logic Controller adalah alat kontrol terprogram yang sudah banyak dijumpai dan dipakai dalam industri-industri untuk pengontrolan proses-proses produksi, buku ini dituj

ukan kepada siapa saja yang ingin belajar PLC, khususnya Omron Sysmac dan ZEN Programmable Relay.

Buku ini tersusun dalam 7 Bab, Bab 1 membahas dasar-dasar atau konsep dasar PLC (Programmable Logic Controller) mulai dari sejarah, konsep dasar PLC hingga jalur-jalur keluaran dan masukan PLC secara umum. Pada Bab 2 dibahas tentang PLC Omron seri Sysmac atau yang dikenal dengan tipe CPM1A/CPM2A mulai dari konsep jalur keluaran dan masukan hingga struktur memori di dalam PLC tersebut.

Pada Bab 3 dibahas tentang ZEN Programmable Relay secara garis besar, fitur-fitur yang dimiliki, area memori hingga catatan khusus untuk pengguna PLC Omron Sysmac jika ingin menggunakan ZEN Programmable Relay. Kemudian di Bab 4 dijelaskan konsep-konsep pemrograman diagram tangga ditinjau dari PLC Omron Sysmac.

Pada Bab 5 dijelaskan tentang perangkat lunak yang digunakan dalampemrograman PLC, baik Syswin v3.4, ZEN Support Software v3.0 (serta simulatornya) dan PLC Simulator v1.0 karya Tang Tung Yan yang bisa digunakan untuk belajar pemrograman diagram tangga tanpa harus memiliki PLC Sysmac yang harganya mahal.

Aplikasi untuk masing-masing PLC, Sysmac dan ZEN Programmable Relay dibahas pada Bab 6 dan Bab 7. Khusus untuk PLC Sysmac, saya membagi dua macam aplikasi, yaitu dasar dan lanjut, sedangkan pada ZEN dikelompokkan berdasar fungsi-fungsi yang ada pada ZEN tersebut.

Anda bisa mendownload daftar isi dan/atau contoh bab yang ada di buku ini… monggo…

KLIK DISINI UNTUK PEMESANAN ONLINE

Tags: , , , , ,

Agfianto Eko Putra on January 21st, 2017

versi 3.0 (update 21 Januari 2017)

Langsung aja! Untuk memulai belajar Mikrokontroler (khususnya seri AT89 dari Atmel), Anda bisa mempelajari beberapa artikel yang sudah saya tulis di website saya ini. Jika ingin cepat,  mudah dan murah silahkan baca buku saya (Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi terbitan CV. Gava Media, klik disini untuk informasi lebih lanjut), atau ikuti pelatihan private-nya (informasi).

Okey, sekarang kita lihat rangkuman beberapa artikel yang bisa Anda gunakan untuk memulai belajar Mikrokontroler (ada beberapa yang bisa Anda unduh ebooknya gratis!)

Pengetahuan Umum (dasar) Mikrokontroler

  • Jika kita bicara tentang Mikrokontroler, maka tidak terlepas dengan pengertian atau definisi tentang Komputer itu sendiri, mengapa? Ikuti selengkapnya di artikel “Apakah Mikrokontroler itu?” (klik).
  • Tahukah Anda bahwa Belajar Mikrokontroler itu (sangat) mudah? Ikuti penjelasannya disini.
  • Keluarga Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler dengan arsitektur modern (emang selama ini ada yang kuno kali??). Terdapat 3 macam atau jenis mikrokontroler AVR. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung baca saja artikel “Pengetahuan Dasar Mikrokontroler AVR” (klik).
  • Mikrokontroler yang beredar saat ini dibedakan menjadi dua macam, berdasarkan arsitekturnya: RISC dan CISC. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kedua macam mikrokontroler ini, silahkan baca artikel “Mikrokontroler CISC vs RISC“.
  • Mikrokontroler Atmel AT89 merupakan produk populer di Indonesia, murah-meriah, mengapa? Baca saja artikelnya..
  • Cara sederhana untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computers) adalah dengan langsung membandingkannya dengan arsitektur pendahulunya yaitu CISC (Complex Instruction Set Computers). Lanjutkan membaca artikel RISC vs. CISC.
  • Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus… (lanjutkan membaca Mikrokontroler versus Mikroprosesor).
  • Anda sudah tahu sendiri, begitu banyak macam mikrokontroler yang dijual di pasaran, begitu juga berbagai program yang dirancang untuk mikrokontroler-mikrokonrtoler tersebut, mereka punya kesamaan. Artinya, jika Anda belajar salah satu saja dari mikrokontroler-mikrokontroler itu dengan baik, Anda juga bisa memahami yang lainnya bahkan semuanya. Skenarionya sama… (lanjutkan membaca Bagaimana mikrokontroler bekerja?).
  • Semua mikrokontroler menggunakan satu diantara dua model rancangan yang dinamakan arsitektur Harvard dan von-Neumann. Berikut secara singkat, perbedaan keduanya dilihat dari pertukaran data antara CPU dan memori… (lanjutkan membaca Mikrokontroler: Arsitektur Von-Neumann vs. Harvard).
  • Mikrokontroler AT89S8253 dilengkapi dengan memori EEPROM sebesar 2 Kb (lumayan nich) yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan data-data penting walaupun catu daya ke mikrokontroler dimatikan, Atmel memberikan garansi kepada Anda sekitar 100.000 kali penulisan data. Mudah digunakan karena hanya melibatkan beberapa bit kontrol… (lanjutkan membaca Penanganan Memori EEPROM (uC AT89S8253)).
  • Pembuatan program mikrokontroler dalam bahasa tingkat-tinggi (high-level language, disingkat HLL), misalnya bahasa ‘C’ atau ‘BASIC’, memungkinkan kita mengurangi waktu pengembangan secara signifikan jika dibandingkan dengan Bahasa Assembly. Ada juga yang mengatakan, seorang perancang yang sudah beperngalaman bisa menuliskan sejumlah baris kode-kode yang sama per hari baik dalam C dan Assembly. Namun perlu diingat bahwa, sebaris kode dalam C sama dengan sejumlah kode atau baris dalam Assembly… (lanjutkan ke Pemrograman Mikrokontroler dalam Bahasa Tingkat-Tinggi).
  • Assembly language has typically been the programming language of choice for embedded system programmers. Looking into the 8-bit microcontroller offerings from different vendors, one finds that these microcontrollers can be programmed using the high-level C programming language as well as assembly… continue reading at Migrating from Assembly to C for 8-bit Microcontrollers.
  • Pada mikrokontroler Atmel keluarga AT89C (obsollete) atau AT89S,Port 0 tidak memiliki pullup internal. Pullup FET yang berada di dalam penggerak luaran P0 digunakan hanya pada saat port mengirimkan logika ‘1′ selama pengaksesan memori eksternal. Selain dari itu, pullupFET akan selalu mati. Konsekuensinya, jalur-jalur P0 yang digunakan sebagai jalur luaran merupakan saluran terbuka (open drain). Penulisan ‘1′ ke bit pengancing membuat kedua FET keluaran menjadi mati, dengan demikian kondisi kaki-kakinya menjadi mengambang (float). Dalam kondisi seperti ini, pin dapat digunakan sebagai masukan berimpedansi tinggi… lanjutkan membaca di Tutorial Mikrokontroler AT89: Masukan dan Luaran (I/O).
  • Atmel’s AT94K and AT94S family of Field Programmable System Level Integrated Circuits (FPSLIC devices) combine all the basic system building blocks (logic, memory and uC) in an SRAM-based monolithic field programmable device. The FPSLIC programmable SLI platform allows true system level designs to be implemented without the need for expensive NRE (non-recurring engineering) charges or costly software tools. FPSLIC for the first time puts system level integration on every designer’s desk…. continue reading at FPSLIC™ (AVR with FPGA).
  • Pernahkah Anda bayangkan menghubungkan antara satu HP dengan HP lain baik dari merek atau tipe yang sama atau berbeda sama sekali? Bukan melalui bluetooth? Atau ingin mencetak foto dari HP langsung ke printer tanpa melalui PC atau bleutooth? Atau antara kamera digital dengan printer digital? Ikuti kisah di artikel USB On-The-Go: Pendahuluan.
  • Sudah saatnya kita mulai melirik penggunaan mikroprosesor atau mikrokontroler berbasis prosesor ARM yang sudah banyak dipakai di pasaran dalam bentuk piranti-piranti genggam seperti PDA, Smartphone (iPhone, Nokia E-series) dan juga aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan mikrokontroler dengan unjuk kerja tinggi, berdaya rendah (low powe) serta dalam kemasan yang kecil ringkas. Silahkan mempelajari artikel Mengenal Mikrokontroler Samsung S3C2440.
  • Untuk mengenal lebih lanjut mikrokontroler S3C2440 silahkan membaca ulasan Pengalaman Pertama pake Mini2440 (Jlid-1, Jilid-2 dan Jilid-3).

Read the rest of this entry »

Tags: , ,

Agfianto Eko Putra on January 1st, 2017

Selamat datang mahasiswa/i baru Program Studi Elektronika dan Instrumentasi!!

Berikut, selain bisa Anda baca pada Panduan Resmi Fakultas MIPA, saya sampaikan sekeluimit tentang Prodi ELINS…

Pada dasarnya sarjana-sarjana Program Studi Elektronika dan Instrumentasi disiapkan dengan pilihan salah satu dari dua jalur yang menjembatani kesenjangan antara ilmu-ilmu murni dan rekayasa teknik, yaitu pengembangan ilmu dan penerapan ilmu. Program Studi Elektronika dan Instrumentasi mengupayakan pendidikan dalam bidang yang pada umumnya berada di antara ilmu murni, khususnya Fisika, dan rekayasa, khususnya Teknik Elektro. Terutama yang belum / kurang mendapatkan penekanan pada kedua bidang tersebut, namun diperlukan oleh industri, lembaga-lembaga penelitian dan lembaga pendidikan dalam lingkup pembangunan Nasional.

Foto 1. Kegiatan Lomba Elektronika dan Instrumentasi 2007 - sambutan wakil prodi (Dr. Agfianto Eko Putra, M.Si.)

FMIPA UGM mulai menyelenggarakan pendidikan di bidang Elektronika dan Instrumentasi yang dulunya merupakan Seksi Elektronika dalam jurusan Fisika. Kemudian berdasarkan SK Dirjen DIKTI Nomor 22/DIKTI/Kep/1985 tanggal 1 Mei 1985 dan makin dirasakan adanya kebutuhan akan ilmu terapan serta kemampuan yang cukup memadai, maka mulai tahun 1987 Seksi Elektronika tersebut ditingkatkan menjadi Program Studi Elektronika dan Instrumentasi (Prodi ELINS) yang langsung menerima mahasiswa baru melalui jalur UMPTN dan PBUD (PMDK).

Tetapi pada tahun 1994 program studi ini tidak menerima mahasiswa baru lagi dan pada tahun 1999 Program Diploma (D3) Elektronika & Instrumentasi dibuka. Kemudian pada tahun 2002 Program Studi Elektronika & Instrumentasi (S1) dibuka kembali dan menerima mahasiswa baru melalui jalur SPMB. Kemudian pada tahun 2003 Prodi ELINS menerima mahasiswa baru melalui jalur SPMB dan UM-UGM serta jalur lain yang ditentukan oleh UGM.

Dan Program Studi Elektronika dan Instrumentasi UGM menurut Keputusan BAN-PT No. 217/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013, telah terakreditasi dengan peringkat A .

Pendahuluan - Visi

Menjadi program studi yang unggul secara nasional dan mempunyai kualitas internasional dalam pendidikan, proses pembelajaran, pengembangan dan penerapan ilmu elektronika dan instrumentasi secara luas dengan produk berkompetensi tinggi dan menghasilkan lulusan yang unggul secara intelektual, mempunyai moral yang baik, kompeten, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu berperan aktif dalam bidang sosial, demi kejayaan Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

Pendahuluan - Misi

  1. Menumbuhkembangkan kemampuan Program Studi Elektronika dan Instrumentasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar mampu menyelenggarakan pendidikan elektronika dan instrumentasi dan penerapannya di garis depan sampai ke jenjang pasca sarjana dengan lulusan bertaraf internasional untuk semua lapisan warga masyarakat Indonesia yang berpotensi maju dari seluruh tanah air.
  2. Menumbuhkembangkan kelompok penelitian elektronika dan instrumentasi agar mampu menyelenggarakan penelitian dasar maupun terapan secara bertanggung jawab dan terpadu, serta bertaraf internasional sehingga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan bangsa dan umat manusia.
  3. Meningkatkan peran elektronika dan instrumentasi dalam pengembangan teknologi sehingga lebih dikenal dan dihargai oleh seluruh lapisan masyarakat melalui rangkaian kegiatan pemanfaatan Elektronika dan Instrumentasi untuk menunjang kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat dalam aspek material maupun spiritual.

Tujuan

Mendidik dan mempersiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang mampu mengikuti dan menyerap perkembangan ilmu/sains yang mutakhir dan teknologi maju, membantu mengembangkan dan meneliti, melaksanakan alih ilmu dan teknologi dan menerapkannya untuk kepentingan pembangunan nasional, dalam bidang elektronika, instrumentasi, dan sistem komputer.

Sasaran

  1. Terwujudnya pembelajaran berbasis riset dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
  2. Tercapainya peningkatan reputasi internasional di bidang pendidikan, riset dan pengabdian pada masyarakat.
  3. Tercapainya peningkatan jejaring kerjasama internasional.
  4. Tercapainya peningkatan peran dalam penyelesaian masalah bangsa dengan pendekatan kerakyatan dan sosiobudaya Indonesia.
  5. Tercapainya good governance dalam sistem manajemen.
  6. Tercapainya peningkatan berkelanjutan, kapasitas kerjasama dan pengembangan usaha

Read the rest of this entry »

Tags: , , , , , , , , , , , , ,

UGM ground station requires a satellite tracking control system that can follow the movements of the satellite. The system proposed in this study is relying on the calculation of Two Line Elements (TLE), the reason is that the data TLE has a subtle error. The compass sensor is used to ensure accuracy; the results were evaluated using a protractor, and about 99%. Moreover, this system is also tested to receive images from NOAA satellites using the RTL-SDR and Yagi antennas. In general, this system can follow the motion of the satellite well.

[click here for the PDF]

Tags: , , ,