Categories
Mikrokontroler

Pengalaman Pertama pake Mini2440 (Jilid-2)

Pengalaman pertama menggunakan Mini2440 membuat saya kebingungan. Bagaimana tidak? Dokumentasinya sangat minim, kalau mo cari yang agak lengkap masih dalam bahasa China, manual Bahasa Inggris yang disertakan dalam DVD ROM hanya bersifat manual singkat. Lumayan-lah daripada tidak ada sama sekali.

Pertama kali dihidupkan dengan konfigurasi booting dari Nand Flash akan ditampilkan Linux dengan GUI Qtopia…

Berbekal manual China dan Inggris tersebut saya coba untuk melakukan koneksi Mini2440 dengan PC. Disebutkan bahwa perlu dua kabel untuk melalukan koneksi, sekaligus download program ke Mini2440. Untuk urusan komunikasi dengan PC digunakan pre-bootloader yang sudah tersimpan dalam Mini2440 yang diberi nama SuperVivi atau Vivi, ini merupakan program open source yang dimiliki Samsung yang digunakan untuk berkomunikasi antara papan pengembang Mini2440 dengan PC. Sedangkan urusan transfer data menggunakan kabel USB.

So pertama kali saya coba lakukan semuanya menggunakan laptop saya, untung saya punya kabel USB2Serial. Saya konek USB, instal driver dan tidak ada masalah. Semuanya berjalan dengan baik, terbukti saya jalankan program DNW.EXE ada indikasi USB:Ok, artinya koneksi USB okey-okey saja. Perhatikan gambar berikut…

Selanjutnya saya pasang USB2Serial, dan saya lakukan pengaturan kecepatan baudrate 115200bps sesuai yang diminta dengan format data 8N1 dan kontrol perangkat keras ke setelan ‘None’. Saya jalankan hyperterminal dan saya reset Mini2440 dengan setelan booting lewat Nor Flash (ada pilihan Nor dan Nand, yang Nor isinya supervivi sedangkan yang Nand isinya Linux dengan antarmuka grafis Qtopia), hasilnya sebagai berikut…

Apa yang terjadi? Begitu pikiran saya saat itu, mmm ada yang gak beres dengan komunikasi serialnya, karena seharusnya tidak seperti itu tampilannya, tidak muncul karakter-karakter aneh seperti itu. Pasti baudrate-nya gak ‘match’!

Okey. Saya cek saja dengan melakukan booting menggunakan Nand Flash, sehingga mini2440 akan menampilkan…

Saya pilih aplikasi terminal dan tetap saya koneksi dengan baudrate 115200bps. Hasilnya ternyata sama seperti sebelumnya! Nach bener khan! Sekarang saya turunkan menjadi 57600bps (kecepatan dibawah 115200bps). Alhamdulillah hasilnya tidak ada masalah! Dengan demikian kesimpulan-nya USB2Serial-ku tidak mendukung kecepatan 115200bps, langkah berikutnya adalah mencoba menggunakan desktop, dan alhamdulillah semua berjalan lancar. Saat booting dari Nor Flash ditampilkan…

Wuihh, banyak belajar nich. Jadi rekan2 yang punya USB2Serial coba cek aja dech kecepatan baudrate maksimum yang bisa didukung sampai berapa, saya juga jadi bertanya-tanya apakah ada USB2Serial yang mendukung kecepatan hingga 115200bps? Atau mengapa FriendlyARM tidak membuat koneksi PC dan Mini2440-nya menjadi fleksibel yach? Pake USB aja atau serial aja?

Baiklah, artikel berikutnya akan saya ulas tentang Penggunaan Mini2440-nya, termasuk Supervivi, Embedded Linux dengan tampilan grafis Qtopia-nya, Insya Alloh.

Bersambung…