Categories
Neurosains

Neurosains: EEG atau Gelombang Otak

“Each state that you experience entails a symphony of brain waves, with each frequency playing its own characteristic part. This finely woven, intricate interrelationship of brain-wave frequencies delicately determines your state of consciousness. While you are rarely producing only one type of brain wave at a time, each category of brain waves has its own qualities and characteristics.” – Anna Wise (Awakening the Mind).

Gelombang otak pada dasarnya diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, berikut penjelasan masing-masing gelombang otak…

  • Gelombang Beta: Waspada, Konsentrasi.
    Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Anda akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.
  • Gelombang Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
    Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alplha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.
  • Gelombang Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
    Lebih lambat dari Beta, kondisi gelombang otak Theta (4-8 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama. Kondisi “senjakala” (twilight) dapat digunakan untuk menuju meditasi yang lebih dalam, menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran.
  • Gelombang Delta: Penyembuhan, Tidur lebih dalam (Deep sleep).
    Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.

Sumber: Natura, Sound Therapy, versi 3.0