Categories
Mikrokontroler

Pengetahuan Dasar Mikrokontroler AVR

Pendahuluan

Keluarga Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler dengan arsitektur modern (emang selama ini ada yang kuno kali??). Terdapat 3 macam atau jenis mikrokontroler AVR, yaitu:

  • TinyAVR (tidak ada kaitannya ama mbak Tini yang jualan gudeg…)
  • AVR atau Classic AVR, dan
  • megaAVR (nah yang ini sudah mulai banyak yang nulis bukunya…)

Perbedaan jenis-jenis tersebut terletak dari fasilitas, atau lebih dikenal dengan fitur-fiturnya. Jenis TinyAVR merupakan mikrokontroler dengan jumlah pin yang terbatas (sedikit maksudnya) dan sekaligus fitur-fiturnya juga terbatas dibandingkan yang megaAVR. Semua mikrokontroler AVR memiliki set instruksi (assembly) dan organisasi memori yang sama, dengan demikian berpindah-pindah (walaupun tidak disarankan) antar mikrokontroler AVR gak masalah dan mudah!

Beberapa mikrokontroler AVR memiliki SRAM, EEPROM, antarmuka SRAM eksternal, ADC, pengali perangkat keras, UART, USART dan lain sebagainya. Bayangkan saja Anda punya TinyAVR dan MegaAVR, kemudian telanjangi (maksudnya copotin) semua periferal-nya, nah Anda akan memiliki AVR Core yang sama! Kayak membuang semua isi hamburger, maka Anda akan mendapatkan rotinya doang yang sama…

Memilih AVR “yang benar”

Moralnya…  tidak peduli tinyAVR, AVR (Classic AVR) atau megaAVR semuanya memiliki unjuk-kerja yang sama saja, tetapi dengan “kompleksitas” atau fasilitas yang berbeda-beda, ibaratnya begini: banyak fasilitas dan fitur = megaAVR, fitur atau fasilitas terbatas = TinyAVR. Gitu aja kok repot…

Nah AVR (Classic AVR) ada di antara kedua jenis tersebut dan perbedaan antara kelompok-kelompok ini semakin menjadi tidakjelas. Nah untuk aplikasi yang ingin Anda buat, sebaiknya Anda memilih mikrokontroler AVR dengan fitur-fitur yang Anda butuhkan, apalagi sekarang mikrokontroler AVR dijual dengan harga yang relatif terjangkau (nb: harga di Yogyakarta).

Belajar pemrograman mikrokontroler AVR??

Jawabannya ada di Ebook gratis Tutorial/workshop AVR bisa diunduh disini