Categories
Mikrokontroler

Penanganan Memori EEPROM (uC AT89S8253)

Mikrokontroler AT89S8253 dilengkapi dengan memori EEPROM sebesar 2 Kb (lumayan nich) yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan data-data penting walaupun catu daya ke mikrokontroler dimatikan, Atmel memberikan garansi kepada Anda sekitar 100.000 kali penulisan data. Mudah digunakan karena hanya melibatkan beberapa bit kontrol.

Pengontrolan penulisan dan pembacaan data ke/dari EEPROM melalui register khusus EECON. Proses penulisan EEPROM relatif lambat (penulisan ke sebuah register bisa memakan waktu sekitar 4 milidetik), sehingga trik perangkat keras perlu dilakukan untuk meningkatkannya. Saat bit EELD dalam EECON di-set (berlogika “1”), data tidak langsung dituliskan ke EEPROM tetapi disimpan dulu di sebuah buffer sementara (memori sementara) dengan kapasitas 32 byte. Saat bit EELD ini di-nol-kan, data pertama dan seterusnya akan dituliskan secara normal (butuh 4 milidetik), artinya ke-32 byte data tersebut akan ditulis langsung ke EEPROM secara bersamaan dan hanya membutuhkan 4 milidetik BUKAN 32×4 milidetik = 128 milidetik.

Memori EEPROM ini diperlakukan seperti memori eksternal, dengan demikian instruksi khusus untuk penanganan memori tambahan (MOVX) digunakan. Bit EEMEN dalam register EECON menentukan apakah data akan dibaca/ditulis dari/ke EEPROM eksternal beneran atau EEPROM on-chip (di dalam uC).

Register EECON

Register ini berisi bit-bit kontrol untuk mengoperasikan memori EEPROM, perhatikan gambar berikut

WRTINH

Ini bit yang cuman bisa dibaca saja, saat tingkat tegangan catu daya terlalu rendah untuk operasi pemrograman EEPROM, perangkat keras secara otomatis akan me-nol-kan bit ini, artinya pemrograman EEPROM tidak dapat dilakukan atau proses pemrograman yang sedang berlangsung akan dibatalkan.

RDY/BSY

Bit ini hanya dibaca saja:

  • 0 – Sedang proses pemrograman (butuh waktu 4 milidetik).
  • 1 – Proses pemrograman sudah selesai (data dituliskan ke EEPROM).

DPS

  • 0 – Alamat untuk pemrograman atau pembacaan dari EEPROM tersimpan di register DP0H dan DP0L.
  • 1 – Alamat untuk pemrograman atau pembacaan dari EEPROM tersimpan di register DP1H dan DP1L.

EEMEN

  • 0 – Instruksi MOVX digunakan untuk mengakses memori eksternal.
  • 1 – Instruksi MOVX digunakan untuk mengakses memori EEPROM internal. Jika register alamat lebih besar dari 2KB, maka mikrokontroler akan mengakses memori eksternal.

EEMWE

Saat berlogika “1”, bit EEMWE membolehkan penulisan data ke EEPROM. Instruksi MOVX digunakan untuk penulisan/penyimpanan data. Setelah proses penulisan selesai, bit ini harus di-nol-kan secara manual dalam program.

EELD

Saat berlogika “1”, bit EELD ini membolehkan lebih dari 32 byte dituliskan bersamaan. Jika bit-nya di-set, instruksi MOVX tidak akan menginisialisasi pemrograman EEPROM, hanya sekedar menyimpan data ke buffer data dari memori EEPROM. Sebelum menuliskan data terakhir, bit ini harus di-nol-kan dan setelah instruksi MOVX, seluruh isi buffer secara otomatis dituliskan ke EEPROM selama 4 milidetik.

Categories
buku Neurosains

Selingan: Artikel2 motivasi dari The Journal untuk Anda!

Sengaja masih di artikel SELINGAN, akan saya berikan beberapa ringkasan artikel yang bisa Anda baca melalui website motivasi saya “Agfi’s The Journal” (klik)…

  • Belajar dari Jam Dinding yang Lemot
    Apa yang bisa kita pelajari dari sebuah jam dinding yang lemot? Apa maksudnya lemot (lambat)? Mengapa kita bisa belajar dari jam dinding tersebut? Temukan jawabannya disini.
  • Alloh sebenarnya sudah mengabulkan doa kita, tetapi…
    Ya tetapi kenapa? Apa yang terjadi? Pernahkah Anda merasa sudah sekian banyak, sekian lama berdoa, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun kok (kelihatannya) gak ada jawaban? Coba bacalah artikel ini, siapa tahu ini memang sudah rencana Alloh untuk Anda…
  • Increase abundance by serving others.
    One of the most powerful ways to increase the abundance in your own life is by giving to others. Though it may seem like a contradiction, the more you give away the more you’ll have. How is this possible? If you give everything you have, doesn’t that leave you with nothing? How does the act of giving create a return? Find out here.
  • Jangan takut gagal!
    Takut gagal itu normal untuk setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Bagaimana Anda mengatasi rasa takut gagal akan menentukan faktor antara kegagalan dan kesuksesan. Ada 5 (lima) pedoman, silahkan temukan disini.
  • Berani bermimpi!
    Untuk mencapai kesuksesan, Anda harus punya mimpi dan cita-cita. Jujurlah kepada diri Anda sendiri, ingin jadi apakah Anda dan apa yang bisa Anda berikan dalam kehidupan Anda. Biarkan pikiran Anda bermimpi dan berpikir besar! Temukan beberapa pesan-pesan luar biasa dari orang-orang sukses di dunia hanya disini.
  • Jangan Mudah Menyerah – Jangan Mudah Berputus Asa!
    Untuk mencapai kesuksesan, Anda harus tekun dan gigih. Anda ingat dengan Thomas Alpha Edison, si penemu lampu pijar? Dia melakukan percobaan 10.000 kali sebelum menemukan lampu pijar seperti saat ini. Gunakan kata-kata “Aku pasti bisa” daripada “Bisakah Aku?”. Tetaplah bekerja keras dan janganlah mudah berputus asa walaupun proses telah berubah menjadi tantangan. Temukan tip-tip motivasi bengkit dari kegagalan disini.
  • Your 7-days program to self-improvement.
    There are many ways to lose your sense of self-esteem despite of how trivial it could get. But whatever happens, we should all try not to lose our own sense of self. So what does it take to be a cut above the rest? Here are some of the things you can think and improve on that should be enough for a week. Find out here.
  • Pelajaran dari Laptop yang Error!
    pagi-pagi seperti biasa mencoba untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan dengan laptop-ku… waduch… something’s happen to my laptop… macet…! error euy!! aku coba untuk melakukan restart tetapi tetap macet… aku coba untuk melakukan instalasi win-xp ulang gak jalan… pake linux fedora… juga gak jalan pake linux mandrake… eh malah jalan… Ikuti kisah selanjutnya hanya di The Journal.
  • Refleksi Tahun 2007.
    Alhamdulillahirobbil’alamin! Banyak hal yang aku alami di tahun 2007, banyak hal yang bisa aku ambil hikmah dan pelajarannya, di tahun 2007 inilah terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan. Aku semakin memahami ternyata dalam Islam, hukum-hukum Alloh mengenai kekuatan pikiran, kekuatan semesta, kekuatan daya-tarik, kekuatan cinta dan lain sebagainya sudah diekspos secara lebih mendalam dalam lebih hakiki. Refelksi lengkap ada di The Journal.
  • Waspadalah dengan Pikiran Kotor!
    Ada apa dengan pikiran kotor? Apa maksud dari pikiran kotor? Mengapa kita harus mewaspadinya? Ikuti penjelasan lebih lanjut di The Journal.
  • Pelajaran dari Dompet yang (nyaris) hilang!
    Selepas nonton film bareng2 sekeluarga aku kehilangan dompet….! sampe aku berkata “kok nasibku kayak gini ya…!” nach ini bentuk thinking negatively! karena sudah terbiasa menepis pikiran negatif, langsung aku tapis dan berdoa… dengan penuh kepasrahan dan keyakinan…
    Kisah selanjutnya ada di The Journal.
  • Ada “Dementor” beneran nich! Hiii….
    Buat para penggemar serial Harry Potter pasti tau tentang Dementor. Atau dengan kata lain, Dementor punya kemampuan menyedot semangat hidup manusia sampe bisa jadi putus asa. Lantas “Dementor” yang beneran yang gimana nich… temukan jawaban dan kisah selanjutnya disini.
  • Kekuatan D.U.I.T
    Apalagi nich? D.U.I.T atau DUIT? Ya jelas sangat berbeda donk? Mau Tahu penjelasan lengkapnya? Ya baca saja di The Journal.
  • Aplikasi D.U.I.T: Hutang sejuta rupiah!
    Walah apalagi nich? Gimana caranya euy? Udah dech baca ceritanya dan temukan solusinya disini.
  • Aplikasi D.U.I.T: Doa terkabul seketika!
    No comment silahkan baca sendiri, sangat luar biasa dan dahsyat (kisah nyata seperti artikel sebelumnya)!
  • 100 Hal Kebaikan…!
    Dunia akan terasa sangat indah jika kita bisa mengamalkan 100 kebaikan ini.
  • Masih banyak lagi yang lain, ini hanya sebagian dari beberapa artikel dari tahun 2007 – 2008, yang 2009 juga ada, silahkan tengok dan berikan komentar-komentar Anda di The Journal.

Terima kasih dan semoga bermanfaat!

Categories
FPGA

Images and High-Speed Processing using FPGAs

This application is designed to show how several high data rate applications can be handled using VHDL on FPGAs (Field Programmable Gate Arrays). The system consists of a high speed camera, processor core, disk drive interface, Random Access Memory (RAM) interface and serial link to an external Program Counter (PC). The overall system has been chosen to illustrate how to move large amounts of data around quickly and efficiently. The outline of such a test application is shown in the figure below. As can be seen, there are several key aspects involved, but mainly it is about moving large amounts of data around a system quickly, efficiently and reliably.

The basic system is shown in outline form in Figure below.

The key performance aspect of this system is in the three interfaces:

  1. Camera ⇔FPGA
  2. FPGA ⇔ PC/Hard disk drive (HDD)
  3. FPGA ⇔ RAM

If we consider the basic camera performance criteria, we have four issues to consider:

  1. Resolution
  2. Frame rate
  3. Color specification
  4. Clip size

In this example, the resolution is defined as being 640×480 pixels, the color mode is 24-bit color (3×8 bit planes), the maximum frame rate is 100 s and finally the basic clip size is anything up to 10 s.

What is not shown in the overview figure above is the requirement for some basic control options (such as ‘play’, ‘record’, ‘store’) to allow the stored clips to be replayed using a standard Video Graphics Array (VGA) output (available on most FPGA development kits) or stored for long-term storage on an HDD (or similar high-capacity storage device). This could be handled separately using a PC interface, but that detail is beyond the scope of this basic system description.

[For more information download this article from this site]

Categories
Mikrokontroler Pembelajaran

Akses Port Paralel (Menggunakan Visual BASIC 6.0)

Dibutuhkan suatu cara agar VB bisa melakukan akses perangkat keras. Salah satunya dengan pustaka io.dll, yang bisa didownload dari http://www.geekhideout.com/iodll.shtml (juga dengan
dokumentasi lengkap, bagi programmer Delphi silahkan jenguk website tersebut) secara gratis, yang harus disimpan atau ditempatkan pada folder <drive>:/windows/system32 pada komputer
Anda.

Cara penggunaannya sangat mudah, Pertama definisikan terlebih dahulu fungsi dan prosedur untuk akses masukan maupun keluaran perangkat keras pada bagian modul khusus VB sebagai berikut:

Categories
DSP

Analisis Sinyal Non-stasioner menggunakan Metode ADAPLET (Tapis adaptif berbasis Wavelet)

Telah dikembangkan sebuah metode analisis sinyal non-stasioner menggunakan Penapisan Adaptif berbasis Wavelet, yang selanjutnya dinamakan Adaplet. Proses ini diawali dengan melakukan penundaan pada sinyal asli d(n) untuk mendapatkan x(n) yang diumpankan ke penapis adaptif sehingga menghasilkan keluaran y(n), kemudian keluaran ini dibandingkan dengan masukan sinyal asli d(n), sebagai sinyal yang dikehendaki (expected signal) yang akhirnya menghasilkan keluaran ralat e(n) yang kemudian digunakan sebagai tuner untuk penapis adaptif yang bersangkutan, sedemikian hingga ralat e(n) bisa mendekati 0 (nol).

Selama proses penapisan adaptif akan diperoleh sekumpulan ralat e(n), yang kemudian di-autokorelasi-kan sehingga membentuk kurva yang memiliki koefisien-koefisien polinomial. Koefisien-koefisien polinomial ini yang kemudian digunakan sebagai ’model’ dari sinyal yang diamati, hal ini berkaitan dengan pola-pola ranah waktu yang terdapat pada sinyal yang bersangkutan. Selain itu, antar koefisien pada tipe-tipe sinyal tertentu dibandingkan sehingga diperoleh persamaan linear garis (y=ax+b) yang merupakan fitur sinyal yang bersangkutan.

Hasil untuk data-data seismik volkanik Gunung Merapi yang mewakili 3 jenis yang berbeda menunjukkan adanya pola-pola tertentu, yang ditunjukkan dari plot hingga 4 koefisien polinomial 3-komponen (Sn, Se dan Sz) dan hubungan antar koefisien yang dinyatakan dalam persamaan garis linear.

Informasi selengkapnya bisa diunduh DISINI.

Categories
DSP

Latar Belakang dan Cakupan Aplikasi PSD (DSP)

Pemrosesan sinyal telah banyak digunakan untuk merubah atau memanipulasi sinyal-sinyal analog atau digital sejak lama. Aplikasi yang sering digunakan adalah penapisan suatu sinyal. Pemrosesan Sinyal Digital atau Digital Signal Processing (DSP) telah banyak ditemukan dalam berbagai macam aplikasi, mulai dari pemrosesan sinyal komunikasi data, suara, audio atau biomedik hingga instrumentasi dan robotik. Informasi berikut bisa digunakan sebagai gambaran cakupan aplikasi DSP.

  • Algoritma DSP algorithm Serbaguna
    Penapisan dan Konvolusi, tapis adaptif, deteksi dan korelasi, estimasi spektral dan Transformasi Fourier.
  • Pemrosesan suara
    Pengkodean dan pendekodean, enkripsi dan dekripsi, pengenalan dan sintesa suara, identifikasi pembicara, echo cancellation, cochlea-implant.
  • Pemrosesan Audio
    Pengkodean dan pendekodean HIFI, penghapusan derau (noise cancellation), ekualisasi audio, emulasi akustik ambien, pencampuran dan pengeditan audio, sintesa suara.
  • Pemrosesan Citra
    Pemampatan dan penguraian, rotasi, transmisi dan dekomposisi citra, pengenalan pola, perbaikan citra, retina-implant signal processing.
  • Sistem Informasi
    Voice mail, facsimile (fax), modem, telepon selular, modulator/demodulator, line equalizers, enkripsi dan dekripsi data, komunikasi dan LAN digital, teknologi spread-spectrum, LAN nirkabel, radio dan televisi, pemrosesan sinyal biomedis.
  • Kontrol
    Kontrol servo, kontrol disk, kontrol printer, kontrol mesin, navigasi dan petunjuk, kontrol vibrasi, pemantauan powersystem, robot.
  • Instrumentasi
    Beamforming, waveform generation, analisis transien, analisis steady-state, instrumentasi saintifik, radar dan sonar

Saat ini, PSD atau DSP (Digital signal processing) merupakan teknologi yang matang dan menggantikan sistem pemrosesan sinyal analog dalam banyak aplikasi. Sistem PSD memiliki beberapa kelebihan, antara lain, tidak terpengaruh oleh perubahn suhu, masa atau usia maupun toleransi komponen. Memang awalnya IC analog dirancang pada ukuran yang sangat kecil, namun sekarang, dengan rancangan submikrometer, rancangan digital bahkan bisa lebih padat dan lebih kecil. Akibatnya lebih kompak, berdaya-rendah dan murah.

Ada dua kejadian yang memicu perkembangan PSD. Pertama adalah ditemukannya suatu algoritma efisien yan berkaitan dengan DFT (Discrete Fourier Transform) oleh Cooley dan Tukcey pada tahun 1965. Yang kedua adalah saat diperkenalkannya, untuk pertama kali, prosesor PSD di akhir tahun 1970-an. Prosesor ini mampu melakukan perhitungan (fixed-point) “multiply-and-accumulate” hanya dalam satu siklus detak, yang juga merupakan hasil kemajuan (pengembangan) dari sistem berbasis mikrokomputer “Von Neuman” pada saat itu. Prosesor PSD saat ini sudah mengandung fungsi-fungsi yang lebih canggih, seperti, pengali bilangan floating-point, barrelshifter, bank memori atau zero-overhead interfaces to A/D and D/A converters.

Pada gambar ini ditunjukkan tipikal aplikasi yang digunakan untuk implementasi suatu sistem analog menggunakan sistem Pemrosesan Sinyal Digital. Sinyal masukan analog masuk melalui sebuah tapis analog anti-aliasing untuk mencegah terjadinya aliasing. Kemudian ADC (analog-to-dgital converter) bertugas menghasilkan data-data digital (beberapa parameter harus ditetapkan sebelumnya seperti resolusi bit, frekuensi cuplik serta metode ADC). Rangkaian PSD kemudian melakukan proses-nya (sesuai dengan aplikasi yang dibuat), kemudian luarannya, yang masih merupakan data-data digital diumpankan melalui DAC untuk dikembalikan menjadi sinyal analog.

Daftar Pustaka

  • Lapsley, P., Bier, J., Shoham, A. dan Lee, E., 1997, DSP Processor Fundamentals, IEEE Press, New York
Categories
Mikrokontroler

Mikrokontroler: Arsitektur Von-Neumann vs. Harvard

Semua mikrokontroler menggunakan satu diantara dua model rancangan yang dinamakan arsitektur Harvard dan von-Neumann. Berikut secara singkat, perbedaan keduanya dilihat dari pertukaran data antara CPU dan memori.

Arsitektur von-Neumann

Mikrokontroler yang menggunakan arsitektur ini hanya memiliki satu blok memori dan satu bus data 8-bit. Karena pertukaran data semuanya menggunakan 8 jalur ini, bus akan overload dan komunikasi menjadi sangat lambat dan tidak efisien. Sebaliknya CPU dapat membaca instruksi atau baca/tulis data dari/ke memori. Keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan karena data dan instruksi menggunakan sistem bus yang sama. Misalnya, jika sebuah baris program memerintahkan register memori RAM dengan nama “SS” harus dinaikkan satu (misalnya menggunakan instruksi: inc SS), maka mikrokontroler akan melakukan:

  1. Baca bagian dari instruksi program yang menyatakan APA yang harus dilakukan (dalam kasus ini adalah instruksi “inc” untuk perintah kenaikkan);
  2. Baca lebih lanjut dari instruksi ini yang menyatakan data YANG MANA yang akan dinaikkan (alam kasus ini adalah register “SS”);
  3. Setelah dinaikkan, isi dari register ini harus dituliskan kembali ke register yang sebelumnya telah dibaca (alamat register “SS”).

Bus data yang sama digunakan untuk keseluruhan operasi ini…

Arsitektur Harvard

Mikrokontroler yang menggunakan arsitektur ini memiliki dua bus yang berbeda. Satu bus 8-bit dan menghubungkan CPU ke RAM. Yang lain terdiri dari beberapa jalur (12, 14 atau 16) dan menghubungkan CPU ke ROM. Dengan demikian, CPU dapat membaca instruksi dan mengakses memori data pada saat yang bersamaan. Karena semua register memori RAM lebarnya 8-bit, semua pertukaran data dalam mikrokontroler menggunakan format yang sama, sehingga selama eksekusi penulisan data, hanya 8-bit yang diperhatikan. Dengan kata lain, yang perlu Anda perhatikan saat merancang program adalah lebar data yang bisa dipertukarkan atau diproses hanya selebar 8-bit, ya hanya selebar 8-bit saja.

Program yang Anda buat untuk beberapa mikrokontroler ini akan tersimpan di dalam ROM internal (Flash ROM) setelah dilakukan kompilasi ke bahasa mesin. Lokasi memori ini dinyatakan dalam 12, 14 atau 16-bit. Sebagian dari bit, 4, 6 atau 8-bit digunakan sebagai instruksinya sendiri dan diikuti dengan data 8-bit.

Kelebihan-kelebihan:

  • Semua data di dalam program selebar 1 byte (8-bit). Karena bus data yang digunakan dalam pembacaa program memiliki beberapa jalur (12, 14 atau 16), instruksi dan data dapat dibaca dibaca sekaligus. Dengan demikian, semua instruksi dapat dieksekusi hanya dengan satu siklus instruksi, kecuali instruksi lompat (jump) yang dieksekusi dalam dua siklus.
  • Kenyataan bahwa program (ROM) dan data sementara (RAM) terpisah, CPU dapat mengeksekusi dua instruksi sekaligus. Gampangnya, selama proses pembacaan dan penulisan RAM (akhir dari suatu instruksi), instruksi berikutnya dibaca melalui bus yang lain.
  • Jika menggunakan mikrokontrole menggunakan arsitektur Von-Neumann kita tidak bisa tahu seberapa banyak memori yang dibutuhkan oleh beberapa instruksi. Pada dasarnya, masing-masing instruksi program membutuhkan dua lokasi memori (satu mengandung instruksi APA yang harus dilakukan, sedangkan sisanya mengandung informasi data YANG MANA akan diproses).

Pada mikrokontroler dengan arsitektur Harvard, bus program biasanya lebih dari 1 byte, yang membolehkan masing-masing word mengandung instruksi dan data, dengan kata lain satu word – satu instruksi.

Ingin belajar mikrokontroler? Mengapa tidak baca saja buku saya “Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi Edisi 2“, Terbitan CV. Gava Media – Best Seller! (informasi lebih lanjut).

Semoga bermnafaat!

Categories
Mikrokontroler

Bagaimana mikrokontroler bekerja?

Anda sudah tahu sendiri, begitu banyak macam mikrokontroler yang dijual di pasaran, begitu juga berbagai program yang dirancang untuk mikrokontroler-mikrokonrtoler tersebut, mereka punya kesamaan. Artinya, jika Anda belajar salah satu saja dari mikrokontroler-mikrokontroler itu dengan baik, Anda juga bisa memahami yang lainnya bahkan semuanya. Skenarionya sama…

  1. Catu daya masih OFF… mikrokontroler sudah terprogram, segala sesuatu pada tempatnya, tidak ada indikasi apa yang akan terjadi…
  2. Catu daya kemudian dihidupkan, ON! Dan segala sesuatu terjadi dalam kecepatan yang tinggi! Osilator kristal mulai bekerja, selama dilakukan persiapan awal, kapasitor2 mulai diisi, milidetik pertama mulai dijalankan;
  3. Tegangan mencapai titik penuh dan frekuensi osilator sudah stabil. Bit-bit mulai dituliskan ke register (SFR pada AT89), yang menunjukkan kondisi dari semua periferal dan semua pin-pin dikonfigurasi sebagai luaran. Segala sesuatu dalam kondisi harmonis dengan ritme pulsa dan seluruh kegiatan elektronis mulai bekerja, dalam hitungan mikro dan nanodetik;
  4. Pencacah program (PC – Program Counter) di-reset ke alamat no pada memori program. Instruksi pada alamat tersebut dikirim ke penerjemah instruksi (instruction decoder) dan segera dijalankan;
  5. Nilai PC dinaikkan sebesar 1 dan proses diulangi seperti langkah-4, sekian juta kali per detik…

Ingin belajar mikrokontroler? Mengapa tidak baca saja buku saya “Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi, Edisi 2“, Terbitan CV. Gava Media – Best Seller! (informasi lebih lanjut)

Semoga bermanfaat!

Categories
Mikrokontroler

Mikrokontroler versus Mikroprosesor

Sebuah mikrokontroler berbeda dengan sebuah mikroprosesor dalam beberapa hal. Pertama dan yang terpenting adalah fungsionalitasnya. Agar mikroprosesor dapat bekerja, masih dibutuhkan komponen lain seperti memori. Walaupun mikroprosesor dianggap sebagai piranti canggih untuk komputasi, titik kelemahannya ada pada tidak dirancangnya kemampuan komunikasi (antarmuka) dengan piranti-piranti periferal (memori, I/O da lain sebagainya) secara khusus.

Gampangnya, untuk melakukan komunikasi dengan piranti periferal, mikroprosesor membutuhkan rangkaian khusus eksternal. Intinya, mikroprosesor hanya sebagai otak-nya komputer (seperti otak dalam kepala kita, kepala, tangan, kaki merupakan hal yang lain). Ini awalnya dan hingga sampai sekarang ini, tetap seperti itu…

Gambar Mikrokontroler versus Mikroprosesor

Mikrokontroler dirancang sebagai satu kesatuan utuh gambar tersebut. Tidak memerlukan komponen-komponen eksternal seperti ditunjukkan dalam gabar untuk perancangan aplikasi, dengan demikian waktu dan biaya bisa dihemat…

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Ingin belajar mikrokontroler? Mengapa tidak baca saja buku saya “Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55: Teori dan Aplikasi Edisi 2“, Terbitan CV. Gava Media – Best Seller! (informasi lebih lanjut)

Semoga bermanfaat!

Categories
PLC/SCADA

Apakah SCADA itu?

SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O.

Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).

Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.

Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan tinggi. Informasi DCS bisa Anda baca disini.