Categories
Pembelajaran

Tentang PSpice!

Apakah Spice Atau Pspice Itu?

SPICE adalah program yang mampu mensimulasikan rangkaian elektronika melalui komputer. Anda bisa melihat bentuk gelombang dari tegangan atau arus pada rangkaian Anda. SPICE menghitung tegangan dan arus versus waktu (Analisa Transien) atau versus frekuensi (Analisa AC). Banyak program SPICE juga bisa digunakan untuk analisa DC, sensitivitas, derau maupun distorsi.

Kepanjangan SPICE adalah Simulation Program with Integrated Circuit Emphasis. Para peneliti di Uiversitas Kalifornia, Berkeley telah mengembangkan program komputer ini sejak pertengahan tahun 70-an. Apa yang mendorong pengembangan program SPICE ini? Hadirnya berbagai macam IC (Integrated Circuit) menuntut suatu metode untuk menguji dan mencoba rancangan rangkaian sebelum proses fabrikasi.

Saat ini, SPICE tersedia dari berbagai macam perusahaan yang kemudian menambahkan fasilitas untuk menggambar rangkaian serta kemampuan untuk plot grafik hasil analisis. Simulator dan aplikasi SPICE telah berkembang unuk berbagai macam rangkaian analog dan digital, piranti microwave dan sistem mekatronika.

Mengapa Menggunakan Pspice?

SPICE merupakan alat yang bagus untuk belajar elektronika. Anda bisa meningkatkan pemahaman suatu rangkaian seiring dengan percobaan da simulasi menggunakan SPICE. Lakukan eksperimen! Ubah rangkaian dan lihatlah apa yang terjadi! Ubahlah nilai resistor, nilai kapasitor dan lain sebagainya serta perhatikan efek pada rangkaian sekejap mata.

Idealnya, kita perlu membuat dan menguji rangkaian elektronika sesungguhnya da memahami perilakunya. Bagaimanapun juga, Anda membutuhkan breadboard, komponen-komponen dan waktu untuk merangkai rangkaian tersebut. Rangkaian sesungguhnya adakalanya membutuhkan peralatan yang mahal mulai dari suplai daya, generator sinyal dan osiloskop. Selain itu tidak selalu mudah merangkai semua rangkaian elektronika yang Anda temukan menggunakan breadboard.

Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat rangkaian elektronika yang sesungguhnya dan hanya untuk mendapatkan suatu konsep sederhana dari rangkaian tersebut, sedangka menggunakan SPICE Anda bisa melakukannya dalam hitungan menit. SPICE bisa Anda anggap sebagai breadboard “virtual”. Walaupun Anda hanya memiliki waktu yang pendek, Anda bisa mendapatkan prinsip-prinsip dan aplikasi dari beberapa rangkaian elektronika.

Bagaimana PSpice Bekerja?

Pada dasarnya, SPICE bekerja dengan cara sebagai berikut:

  1. Tentukan sebuah rangkaian dalam berkas teks (ekstensi “.CIR”) yang dinamakan netlist atau menggunakan simbol-simbol grafik melalui pembuatan skematik (rangkaian yang digambar);
  2. Jalankan simulasi. SPICE membaca netlist dan kemudian melakukan analisa yang diminta: AC, DC atau Respon transien. Hasilnya disimpan dalam sebuah berkas keluaran teks (ekstensi “.OUT”);
  3. Perhatikan hasil simulasi pada berkas teks keluaran (ekstensi “.OUT”) menggunakan editor teks. Banyak program SPICE yang sudah menyediakan tampilan grafik untuk plot data-data yang tersimpan pada berkas data biner.

Netlist Atau Skematik?

Muncul pertanyaan, apakah rangkaian yang akan disimulasikan dengan SPICE harus dibuat menggunakan teks berupa netlist atau digambar menggunakan skematik. Jawabannya disarankan menggunakan editor teks, mengapa? Walaupun menggambar rangkaian menggunakan schematic capture memiliki beberapa kelebihan, tetapi masing-masing vendor SPICE memiliki antarmuka skematik dan format berkas yang berbeda-beda. Hal ini bisa menyebabkan kebingungan, jika Anda menggunakan berbagai macam versi SPICE untuk sebuah rangkaian. Selain itu, banyak karakterisik komponen tidak nampak melalui skematik (selain itu, schematic capture selalu membuat berkas netlist sebelum menjalankan simulasi, jadi ya sama saja dong…)

Deskripsi netlist dari sebuah rangkaian adalah sederhana dan kosisten untuk tiap-tiap vendor SPICE dengan beberapa variasi. Seluruh properti komponen dan rangkaian jelas terlihat. Mempelajari netlist itu mudah dan melakukan perubahan bisa dilakukan secara cepat. Anda bisa membuat sebuah netlist dengan menggambar rangkaian yang bersangkutan di atas kertas dan menerapkan beberapa aturan sederhana. Selain itu, beberapa buku SPICE (masih kebanyakan dalam bahasa Inggris) sangat menyarankan penggunaan netlist, walaupun selanjutnya Anda memutuskan untuk menggunakan program schematic capture.

Mensimulasikan Rangkaian Anda

Mensimulasikan dan menguji rangkaian Anda bisa dilakukan dengan mudah:

  1. Gambarkan atau tuliskan rangkaian Anda, jangan lupa memberikan nomor pada masing-masing titik;
  2. Beri label pada masing-masing komponen dan nilainya;
  3. Buatlah sebuah berkas teks (netlist) yang berisikan semua komponen dan hubungan antar titik koneksi;
  4. Tentukan tipe analisis yang akan dilakukan (AC, Transien, DC, derau dan lain-lain) dan sertakan pernyataan-pernyataan yang terkait;
  5. Jalankan simulasi dan perhatikan hasilnya.
  6. Anda bisa mendapatkan koleksi rangkaian SPICE dari internet, gunakan koleksi rangkaian yang Anda peroleh tersebut untuk membuat rangkaian yang Anda inginkan dengan cara merubah sebagian komponen maupun nilai-nilainya.

Informasi lebih lengkap silahkan mengunduh ebook gratis tentang Simulasi Elektronika disini, listing program eksperimen dan tutorial serta PSPICE-nya (27MB).

Categories
Pembelajaran

Integral Transform – Brief Historical

The thorough study of nature is the most fertile ground for mathematical discoveries.
– Joseph Fourier

If you wish to foresee the future of mathematics our proper course is to study the history and present condition of the science.
– Henri Poincar´e

The tool which serves as intermediary between theory and practice, between thought and observation, is mathematics, it is mathematics which builds the linking bridges and gives the ever more reliable forms. From this it has come about that our entire contemporary culture, in as much as it is based the intellectual penetration and the exploitation of nature, has its foundations in mathematics.
– David Hilbert

Integral transformations have been successfully used for almost two centuries in solving many problems in applied mathematics, mathematical physics, and engineering science. Historically, the origin of the integral transforms including the Laplace and Fourier transforms can be traced back to celebrated work of P.S.Laplace (1749-1827) on probability theory in the 1780s and to monumental treatise of Joseph Fourier (1768-1830) on La Th´eorie Analytique de la Chaleur published in 1822. In fact, Laplace’s classic book on La Th´eorie Analytique des Probabilities includes some basic results of the Laplace transform which is one of the oldest and most commonly used integral transforms available in the mathematical literature. This has effectively been used in finding the solution of linear differential equations and integral equations. On the other hand, Fourier’s treatise provided the modern mathematical theory of heat conduction, Fourier series, and Fourier integrals with applications. In his treatise, Fourier stated a remarkable result that is universally known as the Fourier Integral Theorem. He gave a series of examples before stating that an arbitrary function defined on a finite interval can be expanded in terms of trigonometric series which is now universally known as the Fourier series. In an attempt to extend his new ideas to functions defined on an infinite interval, Fourier discovered an integral transform and its inversion formula which are now well known as the Fourier transform and the inverse Fourier transform. However, this celebrated idea of Fourier was known to Laplace and A. L. Cauchy (1789-1857) as some of their earlier work involved this transformation. On the other hand, S. D. Poisson (1781-1840) also independently used the method of transform in his research on the propagation of water waves.

However, it was G.W.Leibniz (1646-1716) who first introduced the idea of a symbolic method in calculus. Subsequently, both J.L.Lagrange (1736-1813) and Laplace made considerable contributions to symbolic methods which became known as operational calculus. Although both the Laplace and the Fourier transforms have been discovered in the nineteenth century, it was the British electrical engineer Oliver Heaviside (1850-1925) who made the Laplace transform very popular by using it to solve ordinary differential equations of electrical circuits and systems, and then to develop modern operational calculus. It may be relevant to point out that the Laplace transform is essentially a special case of the Fourier transform for a class of functions defined on the positive real axis, but it is more simple than the Fourier transform for the following reasons. First, the question of convergence of the Laplace transform is much less delicate because of its exponentially decaying kernel exp (-st), where Re s>0 and t>0. Second, the Laplace transform is an analytic function of the complex variable and its properties can easily be studied with the knowledge of the theory of complex variable. Third, the Fourier integral formula provided the definitions of the Laplace transform and the inverse Laplace transform in terms of a complex contour integral that can be evaluated with the help the Cauchy residue theory and deformation of contour in the complex plane.

If you want to know more, you can read this nice book…
Debnath, L. and Bhatta, D., 2007, “Integral Transforms and Their Applications 2ed“, Taylor & Francis Group, LLC.