Categories
PLC/SCADA

PAC Case Study: Michigan Fish Hatcheries

At fish hatcheries throughout the state of Michigan, Opto 22 SNAP PAC systems interface with flowmeters, float level sensors, variable frequency drives, and the other power-, oxygen-, and water-related equipment to automate, manage, and monitor equipment used during every stage of the fish rearing process. Also monitored and managed are a variety of water conditions such as tank water temperatures, water flow and oxygenation, as well as the on/off status of equipment.

More info click here (PDF)

Categories
PLC/SCADA

What Is a PAC? New Trend?

Programmable automation controllers or PACs. You’ve been hearing a lot about them lately. But what are they really, how do they differ from the hardware you’re using now, and why should you be interested?

Let’s take that last question first: Why should you be interested in PACs?

The answer lies in the demands of today’s industrial applications, where interfacing with signals from sensors and actuators is now just the starting point. Advanced control features, network connectivity, integration of remote and distributed subsystems, device interoperability, and enterprise-wide data integration are all requirements you may be called upon to meet.

If there’s a simpler way to meet these requirements, you’d probably like to know about it. And today, PACs seem to be emerging as that simpler way.

Categories
PLC/SCADA

Deteksi Adanya perbedaan masukan dengan ZEN

Pada rangkaian elektronika digital dikenal adanya gerbang XOR yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan pada minimal 2 masukan. Persamaan Aljabar Boolean dari gerbang XOR adalah

Luaran = [NOT(masukan_0) and masukan_1] OR [masukan_0 AND NOT(masukan_1)]

Bagaimana jika persamaan ini diimplementasikan ke dalam ZEN? Pertanyaan bagus! Gampang, langsung saja persamaan tersebut diimplementasikan menggunak koil NO (normally open) dan koil NC (normally closed), perhatikan diagram tangga berikut

Categories
PLC/SCADA

Belajar Ladder Programming secara Interaktif

Sebelum dimulai, silahkan aktifkan dulu program animasi interaktifnya dengan mengklik DISINI (Ladder Diagram Construction Toolkit, gambar screenshot ada dibawah in), sehingga akan terbuka jendela browser yang baru, gunakan jendela ini sebagai penuntun…

Categories
PLC/SCADA

Rangkaian Interlock menggunakan ZEN

Interlock dalam Kamus Inggris-Indonesia berarti “menyambung”, sedangkan dalam Oxford Dictionary artinya “to fit or be fastened firmly together“, yach sama saja khan… Saya akan menjelaskan rangkaian interlock sebagai rangkaian yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan luaran (bisa lampu, motor dan lain sebagainya) menggunakan dua tombol (pushbutton) START/ON an STOP/OFF.

Categories
PLC/SCADA

Apakah SCADA itu?

SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersbut. Sistem SCADA tidak hanya digunakan dalam proses-proses industri, misalnya, pabrik baja, pembangkit dan pendistribusian tenaga listrik (konvensional maupun nuklir), pabrik kimia, tetapi juga pada beberapa fasilitas eksperimen seperti fusi nuklir. Dari sudut pandang SCADA, ukuran pabrik atau sistem proses mulai dar 1.000an hingga 10.000an I/O (luara/masukan), namun saat ini sistem SCADA sudah bisa menangani hingga ratusan ribu I/O.

Ada banyak bagian dalam sebuah sistem SCADA. Sebuah sistem SCADA biasanya memiliki perangkat keras sinyal untuk memperoleh dan mengirimkan I/O, kontroler, jaringan, antarmuka pengguna dalam bentuk HMI (Human Machine Interface), piranti komunikasi dan beberapa perangkat lunak pendukung. Semua itu menjadi satu sistem, istilah SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya melakukan pemantauan data-data dari berbagai macam sensor di lapangan atau bahkan dari tempat2 yang lebih jauh lagi (remote locations).

Sistem pemantauan dan kontrol industri biasanya terdiri dari sebuah host pusat atau master (biasa dinamakan sebagai master station, master terminal unit atau MTU), satu atau lebih unit-unit pengumpul dan kontrol data lapangan (biasa dinamakan remote stattion, remoter terminal unit atau RTU) dan sekumpulan perangkat lunak standar maupun customized yang digunakan untuk memantau dan mengontrol elemen-elemen data-data di lapangan. Sebagian besar sistem SCADA banyak memiliki karakteristik kontrol kalang-terbuka (open-loop) dan banyak menggunakan komunikasi jarak jauh, walaupun demikian ada beberapa elemen merupakan kontrol kalang-tertutup (closed-loop) dan/atau menggunakan komunikasi jarak dekat.

Sistem yang mirip dengan sistem SCADA juga bisa kita jumpai di beberapa pabrik proses, perawatan dan lain-lain. Sistem ini dinamakan DCS (Distributed Control Systems). DCS memiliki fungsi yang mirip dengan SCADA, tetapi unit pengumpul dan pengontrol data biasanya ditempatkan pada beberapa area terbatas. Komunikasinya bisa menggunakan jaringan lokal (LAN), handal dan berkecepatan tinggi. Informasi DCS bisa Anda baca disini.

Categories
PLC/SCADA

PLC: Diagram Tangga (Ladder) Dasar

Sebuah diagram tangga atau Iadder diagram terdiri dari sebuah garis menurun ke bawah pada sisi kiri dengan garis-garis bercabang ke kanan. Garis yang ada di sebelah sisi kiri disebut sebagai palang bis (bus bar), sedangkan garis-garis cabang (the branching lines) adalah baris instruksi atau anak tangga. Sepanjang garis instruksi ditempatkan berbagai macam kondisi yang terhubungkan ke instruksi lain di sisi kanan. Kombinasi logika dari kondisi-kondisi tersebut menyatakan kapan dan bagaimana instruksi yang ada di sisi kanan tersebut dikerjakan.

Gambar 1. Contoh Diagram tangga

Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1 tersebut, sepanjang garis instruksi bisa bercabang-cabang lagi kemudian bergabung lagi. Garis-garis pasangan vertikal (seperti lambang kapasitor) itulah yang disebut kondisi. Pasangan garis vertikal yang tidak ada garis diagonalnya disebut sebagai Normal Terbuka – Normally Open atau NO serta terkait dengan instruksi LOAD (LD), AND atau OR. Sedangkan pasangan garis vertikal yang ada garis diagonal-nya dinamakan Normal Tertutup – Normally Close atau NC serta terkait dengan instruksi-instruksi LD NOT, AND NOT atau OR NOT. Angka-angka yang terdapat pada masing-masing kondisi di gambar 1 tersebut merupakan bit operan instruksi. Status bit yang berkaitan dengan masing-masing kondisi tersebut yang menentukan kondisi eksekusi dari instruksi berikutnya.

Instruksi LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)

Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok logika di dalam diagram tangga berkaitan dengan instruksi LOAD (LD) atau LD NOT. (LD NOT). Masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik. Contoh untuk instruksi ini ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Contoh instruksi LD dan LD NOT

Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2, karena hanya instruksi LOAD atau LD NOT saja yang ada di garis instruksi (instruction line), maka kondisi eksekusi untuk instruksi yang di sebelah kanan-nya adalah ON jika kondisi-nya ON. Untuk contoh diagram tangga tersebut, instruksi LD (yaitu untuk normal terbuka), kondisi eksekusi akan ON jika IR000.00 juga ON; sebaliknya, untuk instruksi LD NOT (yaitu untuk normal tertutup), kondisi eksekusi akan ON jika IR000.00 dalam kondisi OFF.

Instruksi AND dan AND NOT

Jika terdapat dua atau lebih kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis instruksi yang sama, maka kondisi yang pertama menggunakan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya menggunakan instruksi AND atau AND NOT. Pada gambar 3 ditunjukkan sebuah penggalan diagram tangga yang mengandung tiga kondisi yang dihubungkan secara seri pada garis instruksi yang sama dan berkaitan dengan instruksi LD, AND NOT dan AND. Dan sama seperti sebelumnya, masing-masing instruksi tersebut membutuhkan satu baris kode mnemonik.

Gambar 3. Contoh penggunaan AND dan AND NOT

Instruksi yang digambarkan paling kanan sendiri (gambar 3) akan memiliki kondisi eksekusi ON jika ketiga kondisi di kiri-nya semuanya ON, dalam hal ini IR000.00 dalam kondisi ON, IR010.00 dalam kondisi OFF dan LR00.00 dalam kondisi ON.

Instruksi AND dapat dibayangkan akan menghasilkan ON jika kedua kondisi yang terhubungkan dengan instruksi ini dalam kondisi ON semua, jika salah satu saja dalam kondisi OFF, apalagi dua-duanya OFF, maka instruksi AND akan selalu menghasilkan OFF juga.

Instruksi OR dan OR NOT

Jika dua atau lebih kondisi dihubungkan secara paralel, artinya dalam garis instruksi yang berbeda kemudian bergabung lagi dalam satu garis instruksi yang sama, maka kondisi pertama terkait dengan instruksi LD atau LD NOT dan sisanya berkaitan dengan instruksi OR atau OR NOT. Pada gambar IV.6 ditunjukkan tiga buah kondisi yang berkaitan dengan instruksi LD NOT, OR NOT dan OR. Sekali lagi, masing-masing instruksi ini membutuhkan satu baris kode mnemonik.

Gambar 4. Contoh penggunaan OR dan OR NOT

Blok instruksi ini akan memiliki kondisi ekskusi ON jika cukup salah satu dari ketiga kondisi dalam keadaan ON, misalnya IR000.00 dalam kondisi OFF, IR0100.00 dalam kondisi OFF atau LR00.00 dalam kondisi ON.

Dalam hal ini instruksi OR dapat dibayangkan akan selalu menghasilkan kondisi eksekusi ON jika salah satu saja dari dua atau lebih kondisi yang terhubungkan dengan instruksi ini dalam kondisi ON.

Informasi lebih lanjut silahkan membaca buku saya “PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPM1A/CPM2A dan ZEN Programmable Relay)“, Terbitan CV. Gava Media – Yogyakarta (informasi)

Semoga bermanfaat

Categories
PLC/SCADA

Pendekatan sistematik dalam Perancangan Sistem Kontrol Proses

Pertama, Anda perlu memilih suatu alat atau instrumen atau sistem yang hendak dikontrol;

  • Sistem yang terotomasi bisa berupa sebuah mesin atau suatu proses yang kemudian disebut sebagai sistem kontrol proses. Fungsi dari sistem kontrol proses ini secara terus menerus akan mengamati sinyal-sinyal yang berasal dari piranti-piranti masukan (sensor) dan tanggapannya berupa suatu sinyal yang diberikan ke piranti keluaran eksternal yang secara langsung mengontrol bagaimana suatu sistem beroperasi atau bekerja.

Kedua, Anda perlu menentukan semua instrumen masukan dan keluaran yang akan dihubungkan ke PLC;

  • Piranti masukan dapat berupa saklar, sensor dan lain sebagainya. Sedangkan piranti keluaran dapat berupa solenoida, kran elektromagnet, motor, relai, starter magnet begitu juga dengan instrumen lain yang bisa menghasilkan suara atau cahaya (lampu) dan lain sebagainya. Setelah menentukan kebutuhan semua piranti masukan dan keluaran, dilanjutkan dengan menentukan penggunaan jalur-jalur masukan dan keluaran pada PLC untuk piranti-piranti masukan dan keluaran yang sudah ditentukan tadi.

Ketiga, membuat program yang lebih dikenal dengan diagram tangga (atau ladder) sesuai dengan jalannya proses yang diinginkan.

  • Dalam hal ini bisa digunakan terminal konsol yang langsung terhubung dengan PLC yang bersangkutan atau melalui komputer PC yang memiliki saluran komunikasi yang dibutuhkan untuk mentransfer program dari komputer PC ke PLC maupun sebaliknya.

Keempat, program disimpan ke dalam PLC;

  • Baik dilakukan secara langsung melalui terminal konsol maupun melalui komputer PC.

Informasi lebih lanjut silahkan membaca buku saya “PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPM1A/CPM2A dan ZEN Programmable Relay)“, Terbitan CV. Gava Media – Yogyakarta (informasi)

Semoga bermanfaat…

Categories
PLC/SCADA

Distributed Control System (DCS)

DCS merupakan sistem kontrol yang mampu menghimpun (mengakuisisi) data dari lapangan dan memutuskan akan diapakan data tersebut, secara singkat DCS -> ambil/baca data + lakukan pengontrolan berdasar data tersebut. Data-data yang telah diakuisisi (diperoleh) dari lapangan bisa disimpan untuk rekaman atau keperluan-keperluan masa datang, atau digunakan dalam proses-proses saat itu juga, atau bisa juga, digabung dengan data-data dari bagian lain proses, untuk kontrol lajutan dari proses yang bersangkutan.

Terdiri dari apa saja DCS itu?

  • Operator Console
    Alat ini mirip monitor komputer. Digunakan untuk memberikan informasi umpan balik tentang apa yang sedang dikerjakan atau dilakukan dalam pabrik, selain itu juga bisa menampilkan perintah yang diberikan pada sistem kontrol. Melalui konsol ini juga, operator memberikan perintah pada instrumen-instrumen di lapangan.
  • Engineering Station
    Ini adalah stasion2 untuk para teknisi yang digunakan untuk mengkonfigurasi sistem dan juga mengimplementasi algoritma pengontrolan.
  • History Module
    Alat ini mirip dengan harddisk pada komputer. Alat ini digunakan untuk menyimpan konfigurasi DC dan juga konfigurasi semua titik di pabrik. Alat ini juga bisa digunakan untuk menyimpan berkas-berkas grafik yang ditampilkan di konsol dan banyak sistem saat ini mampu menyimpan data-data operasional pabrik.
  • Data Historian
    Biasanya berupa perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan variabel2 proses, set point dan nilai-nilai keluaran. Perangkat lunak ini memiliki kemammpuan laju scan yang tinggi dibandingkan History Module.
  • Control Modules
    Ini seperti otaknya DCS. Disinilah fungsi-fungsi kontrol dijalankan, seperti kontrol PID, kontrol pembandingan, kontrol rasio, operasi-operasi aritmatika sederhana maupun kompensasi dinamik. Saat ini sudah ada peralatan modul kontrol yang lebih canggih dengan kemampuan yang lebih luas.
  • I/O
    Bagian ini digunakan untuk menangani masukan dan luaran dari DCS. Masukan dan luaran tersebut bisa analog, bisa juga digital. Masukan/luaran digital seperti sinyal-sinyal ON/OFF atau Start/Stop. Kebanyakan dari pengukuran proses dan luaran terkontrol merupakan jenis analog.

Semua elemen-elemen yang telah dijelaskan tersebut terhubungkan dalam satu jaringan (saat ini sudah menggunakan teknologi Ethernet atau bahkan wireless, WiFi atau WiMax).

Saat ini batasan teknologi maupun perbedaan antara DCS, PLC atau Kontrol menggunakan komputer semakin kabur. Yang membedakan lebih banyak dalam tingkat perangkat lunak.

Categories
PLC/SCADA

PLC and Response Time

The total response time of the PLC is a fact we have to consider when shopping for a PLC. Just like our brains, the PLC takes a certain amount of time to react to changes. In many applications speed is not a concern, in others though…

If you take a moment to look away from this text you might see a picture on the wall (or maybe your wallpaper at your laptop/desktop). Your eyes actually see the picture before your brain says “Oh, there’s a picture on the wall (or on my laptop/desktop)”. In this example your eyes can be considered the sensor. The eyes are connected to the input circuit of your brain. The input circuit of your brain takes a certain amount of time to realize that your eyes saw something. (If you have been drinking alcohol (only for example, is harom according to Alloh rule) this input response time would be longer!) Eventually your brain realizes that the eyes have seen something and it processes the data. It then sends an output signal to your mouth. Your mouth receives this data and begins to respond to it. Eventually your mouth utters the words “Gee, that’s a really ugly picture!”.

Notice in this example we had to respond to 3 things:

  • INPUT– It took a certain amount of time for the brain to notice the input signal from the eyes.
  • EXECUTION– It took a certain amount of time to process the information received from the eyes. Consider the program to be: If the eyes see an ugly picture then output appropriate words to the mouth.
  • OUTPUT– The mouth receives a signal from the brain and eventually spits (no pun intended) out the words “Gee, that’s a really ugly picture!”

If you want to know about PLC, PLC Programming and Applications buy my books (in Indonesian) or download my free ebook (also in Indonesian).