Categories
Mikrokontroler

Paket Belajar AVR Mudah menyenangkan!!

Anda mengalami kesulitan dalam belajar Mikrokontroler AVR??

Bingung memilih/menentukan hardware
yang bisa dipakai dengan mudah
untuk
belajar Mikrokontroler AVR?

Pingin yang simpel, murah dan komplit untuk
belajar Mikrokontroler AVR?

Paket Hardware dengan Kelengkapan Tutorial Lengkap Harga PROMO, mau?

MAAF KAMI SEDANG OUT OF STOCK!

UNTUK PEMESANAN NON PROMO SILAHKAN KLIK DISINI, TERIMA KASIH.

Kekhawatiran Anda akan berakhir! Kesulitan Anda akan segera teratasi Apa yang Anda cari akan segera ditemukan!

Rekan-rekan yang berbahagia…

Apakah Anda sedang mengalami kesulitan belajar mikrokontroler AVR? Apakah Anda sedang mencari hardware untuk belajar mikrokontroler AVR plus downloader-nya dengan harga yang murah dan terjangkau?? Adakah hardware pembelajaran mikrokontroler AVR yang cukup lengkap? Maka Anda sudah berada pada halaman artikel saya yang TEPAT ini! Mengapa? Karena saat ini sudah hadir dan bisa Anda miliki sebuah papan pengembang sekaligus untuk belajar Mikrokontroler AVR yaitu AVR Basic Trainer Board versi 8.0!

AVR Basic Trainer Board (V8.0) BARU!

Mengapa alat ini saya rekomendasikan?

Categories
Mikrokontroler

Menggunakan Timer1 untuk Tundaan 1 detik (AVR)

Sekarang kita gunakan Timer1 (16 bit) untuk melakukan tundaan sebesar 1 detik. Konsepnya sama seperti timer yang lain, yaitu menggunakan interupsi overflow-nya Timer1. Berapakah nilai inisialisasi-nya, kita gunakan program KAVRCalc by Kevin Rosenberg untuk menghitung, hasilnya ditunjukkan pada Gambar berikut…

Penjelasan Gambar:

  1. Pilih frekuensi kristal yang digunakan dalam rangkaian, dalam hal ini dipilih 11.0592MHz;
  2. Pilih pembagi detak-nya atau praskalar-nya, dalam contoh ini dipilih 256. Anda bisa melakukan eksperimen, coba-coba memilih nilai praskalar lainnya asalkan error yang dihasilkan tetap 0% (lihat panah 5);
  3. Tuliskan frekuensi yang diinginkan (berapa jumlah interupsi per detiknya), tuliskan 1, artinya 1 kali interupsi per detik atau tundaan 1 detik;
  4. Pilih satuannya, yaitu Hz;
  5. Cek apakah error-nya 0%? Selalu usahakan nilai 0 atau mendekati 0 agar diperoleh akurasi yang lebih baik;
  6. Catat hasil perhitungan nilai inisialisasinya, dalam hal ini terhitung 0x5740 (satuan heksadesimal) dalam 16-bit yang nantinya kita simpan ke TCNT1L dan TCNT1H.
Langkah selanjutnya adalah menuliskan program-nya…
 
Categories
Mikrokontroler

LCD 2×16 karakter dan Arduino

Kali ini akan saya bahas tentang bagaimana memanfaatkan LCD 2×16 (berbasis HD44780). Yang dibutuhkan adalah board Arduino UNO atau yang kompatibel, atau menggunakan mikrokontroler AVR apa saja (pengin tahu caranya? klik disini) serta rangkaian LCD sebagaimana digunakan pada LCD Shield produksi DFRobot.com. Oiya Arduino IDE-nya tetap digunakan (pake saja versi terbaru juga oke).

LCD Shield produk DFRobot.com

Rangkaian yang digunakan merujuk LCD Shield (klik PDF). Ada 2 hal yang saya coba cantumkan gambarnya disini.

  • Gambar 1 merupakan gambar antarmuka LCD 2×16 menggunakan jalur data 4-bit (bisa juga 8-bit, tapi 4-bit lebih ngirit dan jalurnya bisa digunakan untuk keperluan lainnya).
  • Gambar 2 merupakan antarmuka pushbutton yang menggunakan konsep pembagi tegangan. Maksudnya? Jika selama ini tombol atau pushbutton disambung ke pin mikrokontroler langsung nah yang ini beda! Kita gunakan rangkaian pembagi tegangan yang dihubungkan ke AD0 (masukan analog pertama) dari board Arduino-nya.

Gambar 1. Antarmuka LCD 4-bit

Gambar 2. Antarmuka tombol ke masukan A0

Categories
Mikrokontroler

Baca masukan Analog menggunakan Arduino!

Melanjutkan tutorial saya sebelumnya, tentang simulator Arduino menggunakan Proteus dan VBB. Kali ini saya berikan ulasan tentang aplikasi Arduino untuk membaca masukan ANALOG yang nilai terbaca akan digunakan untuk memberikan tundaan kedipan LED pada pin-13.

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini…

Gambar 1

Categories
Mikrokontroler

Hidupkan LED dengan Button, Aplikasi Arduino!

Melanjutkan tutorial saya sebelumnya, tentang simulator Arduino menggunakan Proteus dan VBB versi 4.3.8. Kali ini saya berikan ulasan tentang aplikasi Arduino yang sangat sederhana sekali, menghidupkan LED menggunakan tombol atau pushbutton. Ada dua penjelasan, menggunakan VBB versi 4.38 dan UnoArduSim (software bisa diunduh disini).

Menggunakan VBB 4.3.8

Perhatikan rangkaian Arduino yang saya tunjukkan pada Gambar 1 menggunakan simulator VBB 4.3.8. Indikator LED kita sambungkan ke pin 13 (secara default, sebagaimana saya jelaskan tentang Arduino, pin 13 sudah tersambung dengan sebuah LED pada perangkat keras sesungguhnya) dan tombol kita pasang ke pin 2 (hanya contoh, Anda bisa memasang tombol dimana saja, program silahkan Anda sesuaikan).

Gambar 1

Categories
Mikrokontroler

Driver USBasp untuk Windows 7 – 64bit!

Ternyata menggunakan USBasp di lingkungan Windows 7 – 64bit tidak langsung bisa di-instalasi driver-nya dengan baik. Hal ini disebabkan belum tersertifikasi-nya driver bawaan dari USBasp itu sendiri. Nah gunakan driver dengan mengunduh disini agar proses instalasi bisa berjalan dengan baik dan berhasil. Saya sudah mencobanya, kini giliran Anda juga bisa mencobanya….

Terima kasih dan semoga bermanfaat…

Categories
Mikrokontroler

Purwarupa Pengukur Medan Magnet berbasis Sensor Magnetik Fluxgate dan Mikrokontroler AT Mega8535

Medan magnet adalah salah satu besaran fisis yang sangat penting dan digunakan dalam banyak bidang, misalnya: geofisika, geologi, kedokteran, ilmu kelautan, ekspedisi luar angkasa dan lain-lain. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengukur kuat medan magnet. Dalam penelitian ini dibuat sebuah alat ukur kuat medan magnet menggunakan sensor magnetik fluxgate yang merupakan pilihan tepat untuk pengukuran dengan jangkauan resolusi nanotesla menggunakan bahan inti berupa kawat amorphous. Dalam hal ini, kawat amorphous dieksitasi untuk menghasilkan keadaan histerisis. Kumparan sekunder atau “pick up coil”, yang dililitkan pada kawat amorphous, akan mendeteksi medan magnet di sekitar kawat inti. Untuk keperluan akuisisi data dan tampilan ke layar LCD, digunakan Mikrokontroler ATMega8535. Alat ukur ini mempunyai sensitivitas sebesar 262 ± 6 mvolt/μtesla dan mampu mendeteksi kuat medan magnet dengan jangkauan -37,4 μT hingga 37,4 μT, hasilnya ditampilkan melalui layar LCD. Kelebihan dari alat ukur kuat medan magnet ini adalah mudah, murah dan memiliki sensitivitas diatas 300 mvolt/μtesla.

Unduh selengkapnya disini, semoga bermanfaat.

Categories
Mikrokontroler

Flowcode AVR 3.0: Menghitung Sapi!

Kali ini kita akan belajar membuat program menggunakan Flowcode AVR untuk menghitung sapi-sapi kita yang masuk kandang. Caranya bagaimana? Kita gunakan sensor detektor sapi melalui PORT A (yang disimulasikan menggunakan pushbutton) untuk mendeteksi sapi-sapi yang masuk ke kandang. Sensor ini akan memicu proses perhitungan jumlah atau cacah sapi. Sementara ini hasil perhitungan ditampilkan melalui LED pada PORT B, bisa juga melalui 7segmen biar keren, tapi itu entar aja dech.

Silahkan membuat kerangka diagram alir menggunakan acuan Gambar 1. Pada blok Calculation masih kita kosongkan…

Gambar 1

Okey, langkah selanjutnya lakukan klik-ganda pada blok Calculation, sehingga dimunculkan kotak dialog yang ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2

Ganti nama “Calculation” (pada Display Name) menjadi “Total Sapi” (tanpa tanda petik). Kemudian lanjutkan menuliskan persamaan untuk menghitung total sapi sebagai berikut: TOTAL = TOTAL + SAPI (pada bagian isian Calculations). Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3

Sensor detektor sapi disimulasikan menggunakan tombol tekan atau pushbutton yang dipasang pada PORTA.0. Jika tombol ditekan maka akan menghasilkan nilai 1 yang kemudian disimpan ke dalam variabel SAPI. Dengan demikian, penekanan tombol pada PORTA.0 akan menambah nilai TOTAL sebesar 1. Jika tidak ditekan, ya artinya nilai pada variabel SAPI tetap 0 (nol) dan tidak merubah nilai dari TOTAL, demikian seterusnya.

Klik Variables pada kotak dialog Calculations untuk mulai mendefinisikan variabel-variabel yang terkait. Akan ditampilkan kotak dialog seperti pada Gambar 4.

Gambar 4

Sekarang kita lanjutkan dengan mendefinisikan variabel-variabel yang terkait tersebut. Variabel yang akan kita definisikan adalah TOTAL dan SAPI. Penggunaan kedua variabel ini sudah saya jelaskan sebelumnya, jika belum paham silahkan ditengok lagi, nanti baru kembali lagi kesini…

Categories
Mikrokontroler

CodeVision dan Pustaka LCD: Sebuah contoh sederhana

Ada pertanyaan masuk ke saya, bagaimana program untuk tampilan ke LCD (misalnya tipe LCD 2×16 karakter) menggunakan CodeVision. Maka pada kesempatan kali ini saya bahas jawaban dari pertanyaan itu.

Yang perlu Anda ketahui bahwa CodeVision AVR sudah menyediakan pustaka untuk antarmuka LCD, hanya saja, Anda harus menyesuaikan rangkaian dengan ketentuan yang dimiliki CodeVision, perhatikan ketentuan antarmuka LCD dari CodeVision berikut ini (PORT mewakili PORT apa saja yang Anda gunakan untuk antarmuka LCD dengan AVR), atau perhatikan Gambar 3:

  • PORT.0 – pin RS
  • PORT.1 – pin R/W
  • PORT.2 – PIN EN
  • PORT.3 – tidak dipakai
  • PORT.4 – pin D4
  • PORT.5 – pin D5
  • PORT.6 – pin D6
  • PORT.7 – pin D7

Beberapa fungsi pada pustaka LCD milik CodeVision antara lain:

  • void _lcd_ready(void);
  • void _lcd_write_data(unsigned char data);
  • void lcd_write_byte(unsigned char addr, unsigned char data); – menuliskan sebuah BYTE ke generator karakter LCD atau RAM tampilan
  • unsigned char lcd_read_byte(unsigned char addr); – membaca sebuah BYTE dari generator karakter LCD atau RAM tampilan
  • void lcd_gotoxy(unsigned char x, unsigned char y); – meletakkan kursor pada x (kolom, 0..39) dan y (baris,0..3)
  • void lcd_clear(void); – membersihkan layar LCD
  • void lcd_putchar(char c);
  • void lcd_puts(char *str); – menuliskan string STR di dalam SRAM ke LCD
  • void lcd_putsf(char flash *str); – menuliskan string STR di dalam flash ke LCD
  • unsigned char lcd_init(unsigned char lcd_columns); – inisialisasi kontroler LCD
  • void lcd_control (unsigned char control); – menuliskan BYTE kontrol ke LCD
Categories
Mikrokontroler

Flowcode AVR 3.0: Aplikasi Masukan/Luaran (I/O) Sederhana

Kali ini Flowcode AVR kita gunakan untuk mencoba membuat sebuah aplikasi sederhana yang melakukan pembacaan masukan di PORT A kemudian menampilkan hasil pembacaan tersebut, yang sebelumnya melalui suatu variabel DATANYA, ke PORT B. Rancangan Flowcode AVR-nya ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1

Kemudian kita kompail dan disimulasikan hasilnya (juga) bisa dilihat pada Gambar 1 tersebut. Perhatikan bahwa tidak semua masukan PORT A kita buat berlogika 1, hanya A7, A5, A3 dan A1. Hasilnya juga tidak semua LED pada PORT B menyala, hanya sesuai dengan PORT A saja, yaitu B7, B5, B3 dan B1. Nah sekarang pertanyaannya:

Bagaimana dengan hasil kompilasi dalam bahasa C-nya (juga dalam bahasa ASM-nya)?