Categories
control

Mathematical Modelling of Translation and Rotation Movement in Quad Tiltrotor

by Andi Dharmawan, Ahmad Ashari, Agfianto Eko Putra

Abstract

Quadrotor as one type of UAV (Unmanned Aerial Vehicle) is an underactuated mechanical system. It means that the system has some control inputs is lower than its DOF (Degrees of Freedom). This condition causes quadrotor to have limited mobility because of its inherent under actuation, namely, the availability of four independent control signals (four-speed rotating propellers) versus 6 degrees of freedom parameterizing quadrotor position or orientation in space. If a quadrotor is made to have 6 DOF, a full motion control system to optimize the flight will be different from before. So it becomes necessary to develop over actuated quad tiltrotor. Quad tiltrotor has control signals more than its DOF. Therefore, we can refer it to the overactuated system. We need a good control system to fly the quad tiltrotor. Good control systems can be designed using the model of the quad tiltrotor system. We can create quad tiltrotor model using its dynamics based on Newton-Euler approach. After we have a set of model, we can simulate the control system using some control method. There are several control methods that we can use in the quad tiltrotor flight system. However, we can improve the control by implementing a modern control system that uses the concept of state space. The simulations show that the quad tiltrotor has done successful translational motion without significant interference. Also, undesirable rotation movement in the quad tiltrotor flight when performing the translational motions resulting from the transition process associated with the tilt rotor change was successfully reduced below 1 degree.

International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, Vol. 7 (2017) No. 3, pages: 1104-1113, DOI:10.18517/ijaseit.7.3.2171 [online]

Categories
FPGA

Implementasi Prototipe Sistem Kontrol Elevator Berbasis FPGA Menggunakan VHDL

Pendahuluan

Pada perkembangan saat ini elevator memiliki sistem kontrol yang canggih. Fasilitas yang ada semakin kompleks dan sistem kontrolnya menjadi semakin rumit. Elevator saat ini sudah dilengkapi sistem kontrol yang menggunakan PLC, mikrokontroler maupun mikroprosesor. Sedangkan FPGA merupakan media alternatif yang dapat digunakan implementasi sistem kontrol elevator tersebut.

Dalam penelitian ini dibuat prototipe rangkaian sistem kontrol elevator sederhana, yang rancangannya dibuat dengan deskripsi VHDL dan diimplementasikan pada FPGA Altera keluarga FLEX-10K seri EPF10K10. Perangkat lunak yang digunakan adalah MAXplus+II. Sistem kontrol elevator ini digunakan untuk mengendalikan elevator 12 lantai.

Perancangan Sistem Kontrol Elevator

Sistem kontrol elevator yang dibuat dapat mengendalikan 12 lantai. Masukan kontrol berupa sinyal yang mewakili posisi tiap lantai dan sinyal keluaran berupa lantai tujuan. Sistem kontrol bekerja sebagai berikut: elevator akan bergerak pada satu arah selama masih ada permintaan lantai pada arah yang sama dan jika tidak ada permintaan lantai pada arah yang sama, elevator akan berhenti dan menjadi idle, atau berubah arah jika ada permintaan lantai dengan arah yang berlawanan.

Secara umum arsitektur VHDL dari sistem kontrol elevator mengarah pada penggunaan sistem memori. Masukan dari luar sistem akan diidentifikasikan sebagai masukan yang mengisi alamat memori dengan sinyal bit satu dan kemudian akan diakses oleh sistem kontrol. Untuk memudahkan perancangan sistem kontrol dibagi dalam beberapa blok, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2, yang komunikasi antar blok-nya digunakan beberapa sinyal.

(informasi selengkapnya bisa diunduh disini)

Categories
FPGA

Prototipe Pengatur Lampu Lalu-lintas berbasis FPGA ALTERA EPF10K10 Menggunakan VHDL

Abstrak

Telah dibuat sebuah Pengatur Lampu Lalu Lintas berbasis FPGA dengan menggunakan kode VHDL. Sistem pengatur lalu lintas ini terbagi menjadi dua mekanisme, yaitu kontrol otomatis dan kontrol manual, yang masing-masing terdiri dari beberapa modul yang diimplementasikan dengan VHDL. Pengatur lampu lalu lintas ini dapat mengatur waktu interval nyala lampu sehingga tidak stagnan, melainkan adaptif, baik itu berdasarkan waktu jam digital (kontrol otomatis), maupun berdasarkan pengaturan yang didefinisikan oleh pengguna (kontrol manual). Alat ini dapat bekerja dipersimpangan dengan jumlah n-jalur, misalnya perempatan, pertigaan, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan modul terbagi menjadi modul lalu lintas inti dan modul lalu lintas unit. Rancangan alat memakai Embedded Array Block (EAB) dalam FPGA Altera EPF10K10 sebagai memori dengan penggunaan Memory Bits sebesar 96 dan Memory Utilized 1%, hasilnya menggunakan perancangan berbasis VHDL membutuhkan 327 Logic Elements atau 56% dari kapasitas total logic Element (LE) di dalam FPGA Altera EPF10K10.

PENDAHULUAN

Semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini mengakibatkan meningkatnya arus lalu lintas. Alat pengatur lalu lintas yang umum digunakan adalah pengatur lampu lalu lintas (traffic light). Fungsi pengatur lampu lalu lintas adalah untuk pengaturan, pengarahan atau peringatan pada pengendara maupun pejalan kaki dengan memakai tanda lampu lalu lintas sebagai petunjuk berhenti atau berjalan. Penempatan lampu lalu lintas pada persimpangan jalan ditujukan agar kemacetan yang umumnya banyak terjadi pada persimpangan jalan yang merupakan tempat bertemunya beberapa arus lalu lintas dapat dikurangi. Selain penempatan lampu lalu lintas yang tepat, pengaturan waktu siklus (cycle time) juga mutlak diperlukan karena pengaturan waktu siklus yang kurang tepat akan menyebabkan ketertundaan yang tinggi dan antrian yang panjang sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi para pemakai jalan. Hal ini banyak terlihat di beberapa persimpangan daerah ibukota yang padat, banyak pengaturan fase dan waktu siklus yang sudah tidak sesuai dengan kondisi persimpangan, namun masih saja dipakai sehingga kemacetan akibat waktu tundaan yang tinggi dan antrian panjang pun tidak terelakkan, diikuti oleh pelanggaranpelanggaran lalu lintas.

Pelanggaran terhadap lampu lalu lintas tidak hanya terjadi pada jam-jam puncak kesibukan, pada jam-jam saat arus lalu lintas sepi juga sering terjadi pelanggaran lalu lintas yaitu kecenderungan para pengguna jalan untuk tidak mematuhi lampu lalu lintas karena waktu siklus yang terlalu lama dan volume kendaraan pada persimpangan sangat kecil. Untuk itu perlu dikembangkan pengatur lampu lalu lintas yang memiliki waktu siklus dan fase yang dapat diatur dari waktu ke waktu selama 24 jam. Sehingga jumlah tundaan yang tinggi, antrian yang panjang dan jumlah pelanggaran lalu lintas yang tinggi dapat dikurangi seminimal mungkin. Pengembangan pengatur lampu lalu lintas ini amat penting, karena hasilnya dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Efisiensi sistem juga merupakan hal yang penting untuk setiap kota besar.

Untuk itu, maka dirancang sebuah alat pengatur lampu lalu lintas berbasis FPGA Altera EPF10K10 menggunakan VHDL. FPGA atau Field Programmable Gate Array adalah rangkaian digital terintegrasi yang terdiri dari blok logika yang dapat dikonfigurasi dan dapat diprogram, serta blok interkoneksi yang dapat dikonfigurasi diantara blok-blok ini. Papan pengembangan FPGA yang digunakan dalam perancangan adalah Wizard FLEX-A01 Experiment Board, yang merupakan papan pengembang FPGA berbasis RAM tipe EPF10K10LC84 (Keluarga Flex 10K) dari ALTERA dengan kapasitas 10.000 gerbang (gates) logika dan 576 logic element serta 6.144 bit RAM dengan Konektor JTAG untuk koneksiByteblaster.

Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan kode VHDL atau VHSIC (Very High Speed Integrated Circuits) Hardware Description Language. VHDL adalah sebuah Hardware Description Language (HDL) yang mampu mendeskripsikan sifat atau watak rangkaian atau sistem digital dan merupakan HDL pertama yang mendapat standarisasi dari Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) melalui IEEE 1076 dan sebagai tambahan standar, IEEE 1164.

(informasi selengkapnya bisa diunduh disini)