Categories
FPGA

Alien Shooter Video Game Implementation in Xilinx Spartan-3E FPGA using VHDL

It has been designed and implemented Alien Shooter video game system on Xilinx Spartan-3E FPGA using VHDL. This system consists 4 modules, the top module is designed using schematic to integrate or control another module, which designed using VHDL. The system is divided into 4 (four) modules, which is the main module has been design using RTL schematic while the other modules designed using VHDL. The FPGA basic elements which is needed to implement this system, using Xilinx Spartan-3E XC3s500E, are 1,306 slices (its about 28%), 476 flip-flops (5%), 2,502 4-input LUTs (26%), 13 I/O elements (5%) and 1 GCLK element (4%). The propagation delay for each module are 16.955 ns for VGA synchronisation module, 8.700 ns for graphics module, 2.685 ns for keyboard module and 12.911 ns for sound module.

Presented in the 1st International Conference on Computer Science and Electronics (ICCSE) 2012. Download here in PDF.

Categories
FPGA

Implementasi FFT (Fast Fourier Transform) 16-Titik pada FPGA ALTERA Keluarga FLEX-10K menggunakan VHDL

Oleh Agfianto Eko Putra dan Eka Budi Santosa.

Telah dilakukan implementasi FFT 16-titik berbasis FPGA Altera keluarga FLEX-10K menggunakan deskripsi VHDL . Implementasi FFT ini didasarkan pada algoritma Radix-2 Decimation-In-Frequency. Implementasi dilakukan pada 2 (dua) macam FPGA Altera Keluarga FLEX-10K, yaitu EPF10K20TC144-3 (FLEX-10K) dan EPF10K30ETC144-1 (FLEX-10KE). Analisis pewaktuan, untuk FPGA tipe EPF10K20TC144-3, menunjukkan bahwa sistem mampu diberikan detak (clock) hingga 26,73 MHz dan melakukan proses FFT 16-titik dalam waktu 16,75 mikrodetik. Sedangkan tipe EPF10K30ETC144-1, maksimum frekuensi detak-nya adalah 60,97MHz dan melakukan proses yang sama dalam waktu 7,35 mikrodetik.

Selengkapnya bisa diunduh di sini

Categories
FPGA

Habibie Award untuk Pakar Chipset Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganugerahi BJ Habibie Technology Award 2010 kepada Dr Eko Fajar Nurprasetyo, pendiri industri desain chipset pertama di Indonesia.

Dr Eko Fajar Nurprasetyo (paling kiri)

“Kami memandang sangat perlu memberi penghargaan kepada para pelaku teknologi di seluruh tanah air dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemajuan bangsa,” kata Kepala BPPT Dr Marzan Azis Iskandar saat memberi sambutan pada BJ Habibie Technology Award 2010 di BPPT Jakarta, Selasa (28/9/2010) malam.

Pada Penganugerahan Award yang telah diselenggarakan untuk ketiga kalinya sejak 2008 itu, hadir dalam penganugerahan tersebut mantan Presiden RI dan Menristek BJ Habibie, serta Menristek Suharna Surapranata.

Eko yang sebelumnya telah berjaya di sebuah perusahaan semi konduktor Sony LSI di Jepang pulang ke tanah air dan memulai usahanya di bawah logo Versatile Silicon Technology, perusahaan desain IC pertama di Indonesia bersama beberapa temannya dari ITB. Pada 2008 ia bergabung dengan Xirka perusahaan nasional dan satu-satunya di Asia Tenggara yang mendesain chip untuk Wimax.

Ia menyatakan yakin bahwa 5-10 tahun lagi Indonesia akan mampu memproduksi chipset sendiri secara massal di Indonesia. “Untuk saat ini kami masih memproduksinya di Jepang, dan dipasarkan di Jepang dan beberapa negara lain,” katanya.

Eko mengatakan, satu pabrik chip membutuhkan investasi sampai Rp 10 triliun, karena itu membangun pabrik chip di Indonesia masih memiliki hambatan besar. Ia mengatakan, harga produksi chipset sangat rendah tapi bisa dijual sangat mahal, karena itu jika Indonesia bisa memproduksi sendiri kebutuhan dalam negerinya, maka akan banyak devisa yang bisa dihemat.

Namun demikian untuk diproduksi massal, ujarnya, baru akan untung jika produksi sudah mencapai di atas 500 ribu unit. Eko yang memperoleh penghargaan dalam bentuk cek Rp25 juta itu selain mendesain chip untuk wimax, juga mendesain chip untuk server, untuk signal processing, dan untuk scanner.

Maju Indonesia-ku dengan FPGA dan chipset!!

Categories
FPGA

Abstraksi dan Sintesis VHDL – VHSIC Hardware Description Language

VHDL is a language for describing digital electronic systems. It arose out of the United States Government’s Very High Speed Integrated Circuits (VHSIC) program, initiated in 1980. In the course of this program, it became clear that there was a need for a standard language for describing the structure and function of integrated circuits (ICs). Hence the VHSIC Hardware Description Language (VHDL) was developed, and subsequently adopted as a standard by the Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) in the world. – Peter J. Ashenden

Abstraksi VHDL

VHDL dapat menggambarkan berbagai tingkat abstraksi yang berbeda-beda, mulai dari fungsi-fungsi sampai ke tingkat gerbang-gerbang-nya. Abstraksi artinya menyembunyikan implementasi detail, misalnya seorang perancang dapat menyatakan perkalian dua bilangan (A = B * C) dengan beberapa cara:

  • Menggunakan operator “*” dalam VHDL, yaitu a<=b*c;
  • Merancang pengali atau multiplier pada aras gerbang (gate level);
  • Merancang pengali pada aras layout (layout level).

Contoh di atas menunjukkan bahwa suatu fungsi dapat diimplementasikan pada tiga tingkat abstraksi yang berbeda: RTL (Register Transfer Level), Logika (aras gerbang) dan Layout.

Categories
Pembelajaran

Artikel apa saja yang perlu saya tulis di 2010?

Sebelumnya saya banyak mengucapkan terima kasih, jazakumullah atas partisipasi rekan2 semua penggemar website saya dalam diskusi di komentar-komentar tiap-tiap artikel…

Ada baiknya, saya memohon keikhlasan Anda untuk memberikan saran-saran kepada saya, artikel-artikel apa saja yang perlu saya tulis untuk membantu dan bermanfaat bagi Anda , walaupun saya juga tidak bisa janji memenuhi semua, namun minimal ada rencana-rencana artikel yang bisa saya terbitkan di sepanjang tahun 2010 nantinya, selain dari rencana-rencana artikel dari saya pribadi…

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan ribuan bahkan jutaan bahkan tak berhingga terimakasih kepada Anda yang sudah berkenan menuliskan saran-saran melalui komentar di artikel ini…

Monggo, silahkan…

Categories
DSP FPGA Mikrokontroler satelit

INSPIRE Workshop at PENS ITS (October 19-20, 2009)

INSPIRE (Indonesian Nano-Satellite Platform Initiative for Research & Education) is a nonprofit initiative project that aims to build & develop a satellite technology platform (nano-satellites in particular) among universities in Indonesia, by placing students as main participants.

INSPIRE project was created to remind that our country is enough left behind by other developing countries in the field of satellite technology, yet this technology platform can support other sectors such as telecommunications, navigation, marine, environmental, natural resource exploration, as well as early warning system for disaster.

INSPIRE project is expected to raise as well as providing transfer media of knowledge and skills as well as to grow and develop interest in the satellite technology (especially nano-satellites) among the students, and the universities as a center of activity.

Certainly, the final goal of this project does not just stop with the nano-satellite in the university & college students only, but is expected to advance satellite technology in Indonesia, because the technology is very vital existence, either in an academic environment as well as in industrial environments (telecommunication & informatics) .

One early milestone INSPIRE project is convening a national workshop, which brought together the stakeholders in the satellite technology in Indonesia, such as Tubsat LAPAN team, IiNUSAT (Indonesian Inter-University Satellite) team, INASAT team, as well as the experts and the entrepreneurs of nano-satellites from abroad. Moreover, it also invited representatives of students and universities throughout Indonesia as a potential major participant in the next INSPIRE activities. This workshop also bring them together in a forum to discuss strategies and synergies in the future for education and mastering of nano-satellite technology for the welfare of the nation.

Categories
FPGA

Rancangan Audio Otomotif dengan FPGA Altera Cyclone

Pendahuluan

Acuan Rancangan Audio Otomotif Altera® Automotive Audio Reference Design mendemokan bagaimana Altera Cyclone™ FPGAs dapat digunakan dalam suatu pengolahan audio dalam sektor otomotif. Acuan rancangan berjalan pada papan pengembang Nios®, edisi Cyclone® atau Cyclone II, dengan papan DAC (digital-to-analogue converter) delapan-kanal Santa Cruz.

Acuan rancangan memiliki fitur sebagai berikut:

  • Masukan audio dalam format WAV tersimpan dalam kartu compact flash (CF).
  • Ekualiser grafik tujuh-pita
  • Keluaran audio mono tengah, sub-mono, stereo depan dan stereo samping (enam kanal)
  • Tundaan jalur (hingga 10 md) untuk kompensasi tundaan depan atau samping.
  • Ekualiser hingga enam-pita untuk masing-masing kanal luaran
  • Mendukung laju pencuplikan audio digital standar, seperti 44,1 dan 48 kHz.
Categories
DSP FPGA

Mengapa menggunakan FPGA untuk aplikasi PSD?

It is no accident that FPGAs serve an increasingly vital role in the design and development of today’s most demanding digital signal processing (DSP) systems. Superior performance, system-level cost- and powerefficiency, faster time to market and unrivaled flexibility are the hallmarks of FPGA-based DSP designs – value propositions that havefound increasingly appreciative reception among leaders in markets like the communications industry.

Ada 5 (lima) alasan menggunakan FPGA untuk aplikasi-aplikasi Pemrosesan Sinyal Digital atau PSD:

  1. Kemampuan untuk menangani beban komputasi yang begitu berat
    FPGA membolehkan Anda membangun suatu arsitektur paralel dengan kemampuan laju pencuplikan sama dengan laju detak/clock Anda. Keuntungannya adalah sebuah sistem dengan kemampuan bisa mencapai 500MSPS. Unjuk kerja seperti ini sangat ideal untuk membuat sebuah sistem kanal tunggal dengan laju pencuplikan sangat cepat atau laju pencuplikan rendah untuk ratusan kanal.
  2. Menghilangkan tugas-tugas intensif dari prosesor PSD
    dan menyelamatkan siklus-siklus penting untuk implementasi fungsi-fungsi yang lain.
  3. Kustomisasi arsitektur Anda agar sesuai dengan algoritma ideal Anda
    Dengan FPGA, Anda memperoleh sebuah larik MACs atau Pengali untuk melakukan implementasi arsitektur tap-tunggal atau -banyak. Kemampuan FPGA yang bisa dikonfigurasi-ulang, artinya, sekali Anda mengembangkan algoritma Anda, Anda bisa membuat arsitektur ideal untuk implementasi algoritma Anda.
  4. Mengurangi ongkos sistem
    FPGA membolehkan Anda memadukan komponen-komponen lain yang dibutuhkan di dalam sistem, sehingga bisa mengurangi biaya total sistem. Misalnya, penerima-pengirim serial RapidIO, antarmuka PCI express, glue logic dan lain sebagainya.
  5. Efisiensi daya
    Teknologi FPGA saat ini sudah didukung dengan low power technology, sehingga Anda tidak perlu kawatir dengan daya yang dibutuhkan, karena memang sangat rendah.

Semoga bermanfaat…

Categories
FPGA Mikrokontroler

USB On-The-Go: Pendahuluan

Pernahkah Anda bayangkan menghubungkan antara satu HP dengan HP lain baik dari merek atau tipe yang sama atau berbeda sama sekali? Bukan melalui bluetooth? Atau ingin mencetak foto dari HP langsung ke printer tanpa melalui PC atau bleutooth? Atau antara kamera digital dengan printer digital?

Saat ini sudah banyak pengguna yang cenderung memiliki keinginan atau kebutuhan untuk menghubungkan piranti-piranti bergerak (mobile devices) dengan periferal-periferal mereka. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara atau metode termasuk penggunaan dock, dongle, slot-slot, konektor-konektor khusus dan 7 macam teknologi kartu (card technologies) yang ada saat ini. Tentu saja cara-cara tersebut menjadi sangat ribet dan rumit jika sudah melibatkan beberapa piranti sekaligus. Untuk mengatasi hal tesebut, beberapa produsen HP (mobile phone) dan PDA telah bekerja-sama untuk mengembangkan sebuah standar teknologi yang berbasis pada spesifikasi USB yang sudah populer yang kemudian dimodifikasi khusus untuk aplikasi-aplikasi mobile. Hasilnya berupa USB On-The-Go (OTG).

Categories
FPGA Mikrokontroler

FPSLIC™ (AVR with FPGA)

Atmel’s AT94K and AT94S family of Field Programmable System Level Integrated Circuits (FPSLIC devices) combine all the basic system building blocks (logic, memory and uC) in an SRAM-based monolithic field programmable device. The FPSLIC programmable SLI platform allows true system level designs to be implemented without the need for expensive NRE (non-recurring engineering) charges or costly software tools. FPSLIC for the first time puts system level integration on every designer’s desk.

The FPSLIC Secure (AT94S) family of devices offers security and even higher integration. In addition to the FPGA, AVR and SRAM memory these devices have an on-chip serial configuration memory. The combination of FPSLIC and the serial configuration memory in a single package allows for ISP and remote updates of FPSLIC while hiding programming code for the FPGA and AVR micro.

FPSLIC devices combine 5K to 40K gates of Atmel’s patented AT40K FPGA architecture, a 20 MIPS AVR 8-bit RISC microprocessor core, numerous fixed microcontroller peripherals and up to 36 Kbytes of program and data SRAM.