Categories
Mikrokontroler

Menggunakan Timer1 untuk Tundaan 1 detik (AVR)

Sekarang kita gunakan Timer1 (16 bit) untuk melakukan tundaan sebesar 1 detik. Konsepnya sama seperti timer yang lain, yaitu menggunakan interupsi overflow-nya Timer1. Berapakah nilai inisialisasi-nya, kita gunakan program KAVRCalc by Kevin Rosenberg untuk menghitung, hasilnya ditunjukkan pada Gambar berikut…

Penjelasan Gambar:

  1. Pilih frekuensi kristal yang digunakan dalam rangkaian, dalam hal ini dipilih 11.0592MHz;
  2. Pilih pembagi detak-nya atau praskalar-nya, dalam contoh ini dipilih 256. Anda bisa melakukan eksperimen, coba-coba memilih nilai praskalar lainnya asalkan error yang dihasilkan tetap 0% (lihat panah 5);
  3. Tuliskan frekuensi yang diinginkan (berapa jumlah interupsi per detiknya), tuliskan 1, artinya 1 kali interupsi per detik atau tundaan 1 detik;
  4. Pilih satuannya, yaitu Hz;
  5. Cek apakah error-nya 0%? Selalu usahakan nilai 0 atau mendekati 0 agar diperoleh akurasi yang lebih baik;
  6. Catat hasil perhitungan nilai inisialisasinya, dalam hal ini terhitung 0x5740 (satuan heksadesimal) dalam 16-bit yang nantinya kita simpan ke TCNT1L dan TCNT1H.
Langkah selanjutnya adalah menuliskan program-nya…
 
Categories
Mikrokontroler

Pengenalan MSP430 Launchpad (MSP-EXP430G2)

MSP-EXP430G2 adalah modul sistem minimal mikrokontroler MSP430 yang diberi nama Launchpad dan merupakan solusi murah meriah khusus untuk mikrokontroler seri MSP430G2xx dari Texas Instrument. Modul MSP430 Launchpad ini sudah dilengkapi dengan emulator berbasis USB yang mendukung pengembangan aplikasi mikrokontroler seri MSP430G2xx baik secara perangkat keras maupun perangkat lunak, dengan demikian Anda bisa melakukan proses pemrograman, debugging dan evaluasi dengan mudah. Selain itu juga dilengkapi dengan soket DIP maksimum 20 pin, artinya bisa untuk hampir semua seri MSP430.

Satu hal yang membuat MSP430 Launchpad (yang harganya sekitar 70 ribu rupiah di Gerai Cerdas) memiliki nilai tambah adalah kemampuan melakukan pemrograman target eZ430-RF2500T, modul jam eZ430-Chronos maupun papan pengembang eZ430-F2012T/F2013T. Selain itu juga disedikan koneksi atau port serial hingga kecepatan 9600 baud dari piranti MSP430G2xx ke komputer atau piranti lainnya.

The MSP430 Launchpad Rev 1.5 (Launchpad Wiki)

MSP-EXP430G2 bisa menggunakan perangkat lunak IAR Embedded Workbench Integrated Development Environment (IDE) maupun Code Composer Studio (CCS) untuk menuliskan program aplikasi, mengkompailnya, men-download serta men-debug-nya. Debugger membolehkan pengguna menjalankan program aplikasi dengan kecepatan penuh disertai fasilitas hardware breakpoints dan single stepping tanpa harus menambah perangkat keras lainnya – artinya, semua fasilitas sudah tersedia pada modul MSP430 Launchpad beserta dukungan perangkat lunak yang sudah disebutkan sebelumnya.

Fitur-fitur MSP-EXP430G2 LaunchPad

  • USB debugging dan antarmuka pemrograman termasuk fitur instalasi mudah dan aplikasi komunikasi serial hingga kecepatan 9600 baud;
  • Mendukung semua mikrokontroler seri MSP430G2xx dan MSP430F20xx baik dalam kemasan PDIP14 maupun PDIP20;
  • Dua pin umum I/O digital terhubungkan masing-masing ke LED hijau dan merah untuk indikator visual;
  • Dua buah push button untuk umpan balik pengguna dan reset mikrokontroler;
  • Fasilitas untuk memudahkan akses pin untuk debugging atau tambahan rangkaian di luar modul;
  • Soket DIP 20-pin berkualitas untuk memudahkan pemasangan dan pencabutan mikrokontroler yang digunakan.

Categories
Mikrokontroler

Unyil-AVRUINO: Sistem Minimum AVR yang kompatibel dengan Arduino!

Jika Anda penggemar mikrokontroler AVR dan/atau Arduino (AVR Based Board), namun melihat harga Arduino beserta kompatibilitas lainnya yang harganya relatif mahal, maka dengan merogoh kocek kurang dari 100ribu (selama masa promo) kini Anda bisa mendapatkan sebuah board Arduino Compatible Unyil AVRUINO buatan sahabat saya mas Andi Hidayatullah.

Gambar 1. Board Unyil AVRUINO karya Andi Hidayatullah

Gambar 2. Skematik Board Unyil AVRUINO

Gambar 3. PCB Board Unyil AVRUINO

Categories
Mikrokontroler

EEPROM AT24C1024 dan PIC16F877 (Antarmuka I2C)

Jika pada artikel sebelumnya sudah saya bahas bagaimana mengakses EEPROM internal, dalam beberapa kasus jumlah atau kapasitas 256 byte tidaklah cukup. Jangan kawatir, masih ada EEPROM lain, yang tentunya bukan internal, yang kapasitasnya lebih dari 256 byte.

Pembahasan EEPROM eksternal saya awali dengan memperkenalkan sebuah EEPROM AT24C1024 dari Atmel dengan kapasitas 1024 byte atau 1KByte, lumayan bisa menyimpan data 4 kali lipat dari EEPROM internal-nya PIC16F877. Namun yang lebih penting adalah antarmukanya menggunakan I2C, jadi sekalian belajar bagaimana membuat rangkaian dasar I2C dan membuat programnya sekaligus.

I2C (“i-squared cee” or “i-two cee”; Inter-Integrated Circuit; generically referred to as “two-wire interface”) is a multi-master serial single-ended computer bus invented by Philips that is used to attach low-speed peripherals to a motherboard, embedded system, cellphone, or other electronic device. Since the mid 1990s, several competitors (e.g. Siemens AG (later Infineon Technologies AG), NEC, Texas Instruments, STMicroelectronics (formerly SGS-Thomson), Motorola (later Freescale), Intersil, etc.) brought I2C products on the market, which are fully compatible with the NXP (formerly Philips’s semiconductor division) I2C-system. As of October 10, 2006, no licensing fees are required to implement the I2C protocol. However, fees are still required to obtain I2C slave addresses allocated by NXP. (wikipedia)

Pada Gambar 1 ditunjukkan contoh rangkaian antarmuka I2C dengan sebuah master (mikrokontroler), tiga slave (ADC, DAC dan mikrokontroler lainnya) dan (tidak lupa) dua buah resistor pull-up yang masing-masing ditempatkan pada kaki SCL dan SDA. Pada Gambar 2 ditunjukkan contoh IC AT24C1024.

Gambar 1

Gambar 2

Deskripsi AT24C1024

The AT24C1024 provides 1,048,576 bits of serial electrically erasable and programmable read only memory (EEPROM) organized as 131,072 words of 8 bits each. The device’s cascadable feature allows up to two devices to share a common two-wire bus. The device is optimized for use in many industrial and commercial applications where low-power and low-voltage operation are essential. The devices are available in space-saving 8-lead PDIP, 8-lead EIAJ SOIC, 8-lead Leadless Array (LAP) and 8-lead SAP packages. In addition, the entire family is available in 2.7V (2.7V to 5.5V) versions. (datasheet)

Fitur AT24C1024

  • Low-voltage Operation: 2.7 (VCC = 2.7V to 5.5V)
  • Internally Organized 131,072 x 8
  • Two-wire Serial Interface
  • Bidirectional Data Transfer Protocol
  • Write Protect Pin for Hardware and Software Data Protection
  • 256-byte Page Write Mode (Partial Page Writes Allowed)
  • Random and Sequential Read Modes
  • Self-timed Write Cycle (5 ms Typical)
  • High Reliability
  • Endurance: 100,000 Write Cycles/Page
  • Data Retention: 40 Years

Categories
Mikrokontroler

Memanfaatkan EEPROM internal Mikrokontroler PIC16F877

Jika Anda belum tahu apakah EEPROM itu, silahkan klik disini. Artikel kali ini akan mengulas tentang pemanfaatan EEPROM internal pada mikrokontroler PIC16F877 yang memiliki kapasitas 256 Byte. Cukup besar untuk menyimpan data-data kritis, data-data parameter dan lain sebagainya yang tidak boleh terhapus saat catu daya ke Mikrokontroler tidak ada lagi (bersifat non-volatile).

Bahasa C menggunakan kompilator CCS sudah menyediakan beberapa instruksi yang terkait dengan pemanfaatan EEPROM ini, lantas bagaimana rangkaian yang digunakan? Wah mudah banget, lha wong cuman pake EEPROM internal ya pake saja rangkaian minimum atau yang dibutuhkan saja, contohnya liat gambar berikut.

Categories
Mikrokontroler

Memanfaatkan ADC Internal Mikrokontroler PIC16F877

Sebagaimana diketahui bahwa mikrokontroler PIC16F877 memiliki fasilitas 8 kanal ADC 10bit. Penggunaannya memang tidak bisa serentak untuk semua kanal, harus dilakukan satu persatu. Artikel kali ini akan mengulas tentang penggunaan ADC internal ini.

Rangkaian dasarnya sangat sederhana, cukup Anda hubungkan kanal-0 dan 1 (untuk contoh saja) ke sumber tegangan 5 volt (karena kita juga akan menggunakan tegangan referensi (Vref) yang sama) melalui potensiometer atau sejenisnya. Rangkaian dasar ini mirip dengan Gambar 1 pada artikel yang membahas aplikasi LED dan pushbutton pada PIC16F877 (klik disini untuk lihat gambar).

Instruksi terkait

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam penggunaan ADC internal PIC16F877 dalam bahasa C (menggunakan kompilator CCS):

  • #device ADC = jumlah_bit
    • Digunakan untuk memberitahukan berapa resolusi bit yang akan digunakan apakah 8 atau 10bit.
  • setup_adc(mode)
    • Digunakan untuk melakukan kofigurasi awal (inisialisasi) ADC internal. Hanya dapat digunakan pada mikrokontroler dari Microchip yang memiliki fasilitas ADC internal. Paremeter mode memiliki beberapa pilihan, antara lain: ADC_OFF untuk mematikan ADC, ADC_CLOK_DIV_2, ADC_CLOK_DIV_8 dan ADC_CLOK_DIV_32 yang masing-masing digunakan untuk mengatur frekuensi kerja dari ADC-nya apakah detaknya dibagi 2, 8 atau 32, ADC_CLOK_INTERNAL yang digunakan untuk menentukan frekuensi kerja ADC sama dengan frekuensi kerja mikrokontroler.
  • setup_adc_ports(nilai)
    • Digunakan untuk menentukan pin ADC sebagai pin masukan analog, digital atau kombinasi keduanya serta tegangan referensi yang digunakan untuk menghitung nilai ADC. Kombinasi pin-pin analog tergantung pada mikrokontroler yang digunakan, cuman ada dua parameter yang bisa digunakan untuk semua jenis mikrokontroler yang dilengkapi ADC internal, yaitu ALL_ANALOG dan NO_ANALOGS. Pilihan lain untuk parameter nilai adalah RA0_RA1_RA3_ANALOG (RA0, RA1 dan RA3 saja sebagai masukan analog), A_ANALOG_RA3_REF (semua analog, RA3 digunakan sebagai tegangan referensi), RA0_ANALOG dan lain sebagainya.
  • set_adc_channel(kanal)
    • Digunakan untuk menentukan kanal ADC yang akan dibaca selanjutnya, berikan kesempatan mikrokontroler untuk menyiapkan diri, berikan tundaan minimal 10 mikrodetik (tergantung impedansi masukan) sebelum dilakukan pembacaan. Kanal berisikan angka 0, 1, 2 dan seterusnya sesuai dengan kanal ADC yang akan dibaca selanjutnya.
  • variabel = read_adc()
    • Jelas ini digunakan untuk membaca ADC itu sendiri.

Categories
Mikrokontroler

Aplikasi PIC16F877 untuk LED dan tombol

Setelah mengenal mikrokontroler PIC16F877, kini saatnya kita berkreasi menggunakan mikrokontroler ini. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah membuat aplikasi menggunakan LED dan pushbutton.

Rangkaian yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 1. Menggunakan resonator atau rangkaian kristal 20 MHz. Empat buah LED masing-masing dihubungkan dengan konfigurasi Common Anoda (sehingga perlu logika LOW untuk menghidupkan) ke RA0, RA1, RA2 dan RA3. Masing-masing LED dipasangi resistor 470 ohm untuk membatasi arus. Dua pushbutton kita konfigurasi aktif rendah (berlogika LOW saat ditekan) kita pasang masing-masing ke RA4 dan RA5, perhatikan penggunaan pullup resistor sebesar 10kohm. Sambungan ke downloader/programmer PICKit2 juga disediakan.

Gambar 1

Aplikasi yang akan kita buat adalah membaca tombol sedemikian hingga jika RA4 berlogika LOW maka LED yang terpasang pada RA0 akan berkedip-kedip, jika RA4 bernilai HIGH maka gantian RA1 yang akan berkedip-kedip…

Program selengkapnya sebagai berikut (menggunakan kompilator CCS):

// led_push01.c
// created by Agfianto Eko Putra
// this program is LED on/off
#include <16F877.h>
#FUSES NOWDT                    //No Watch Dog Timer
#FUSES HS                       //High speed Osc (> 4mhz for PCM/PCH) (>10mhz for PCD)
#FUSES NOBROWNOUT               //No brownout reset
#FUSES NOLVP                    //No low voltage prgming, B3(PIC16) or B5(PIC18) used for I/O
#use delay(clock=20000000)
void main()
{
 set_tris_a(0xF0);    // PORTA3,2,1,0 set as output and PORTA7,6,5,4 as input
 output_a(0x0F);      // turn OFF all LEDs at port A3,2,1,0

 while(true)
 {
   switch(input(PIN_A4))      // RA0 or RA1
   {
     case 0: output_toggle(pin_a0);   // toggle LED at RA0
             break;
     case 1: output_toggle(pin_a1);   // toggle LED at RA1
             break;
   }
   delay_ms(500);
 }
}

Categories
Mikrokontroler

Baca masukan Analog menggunakan Arduino!

Melanjutkan tutorial saya sebelumnya, tentang simulator Arduino menggunakan Proteus dan VBB. Kali ini saya berikan ulasan tentang aplikasi Arduino untuk membaca masukan ANALOG yang nilai terbaca akan digunakan untuk memberikan tundaan kedipan LED pada pin-13.

Perhatikan gambar rangkaian berikut ini…

Gambar 1

Categories
Mikrokontroler

Hidupkan LED dengan Button, Aplikasi Arduino!

Melanjutkan tutorial saya sebelumnya, tentang simulator Arduino menggunakan Proteus dan VBB versi 4.3.8. Kali ini saya berikan ulasan tentang aplikasi Arduino yang sangat sederhana sekali, menghidupkan LED menggunakan tombol atau pushbutton. Ada dua penjelasan, menggunakan VBB versi 4.38 dan UnoArduSim (software bisa diunduh disini).

Menggunakan VBB 4.3.8

Perhatikan rangkaian Arduino yang saya tunjukkan pada Gambar 1 menggunakan simulator VBB 4.3.8. Indikator LED kita sambungkan ke pin 13 (secara default, sebagaimana saya jelaskan tentang Arduino, pin 13 sudah tersambung dengan sebuah LED pada perangkat keras sesungguhnya) dan tombol kita pasang ke pin 2 (hanya contoh, Anda bisa memasang tombol dimana saja, program silahkan Anda sesuaikan).

Gambar 1

Categories
Mikrokontroler

Belajar pemrograman Arduino menggunakan VBB

Jika Anda belum pernah mendengar tentang Arduino, silahkan klik disini untuk membaca artikel saya terlebih dulu. Simulasi lain bisa menggunakan Proteus, namun kali ini akan menggunakan VBB atau Virtual Breadboard (http://www.virtualbreadboard.com) sebagaimana pernah saya janjikan pada artikel terdahulu.

Simulator VBB yang dibutuhkan adalah VBB versi 4.3.8 (bisa Anda unduh disini atau disini). Selain bisa mensimulasikan Arduino, juga bisa mensimulasikan Netduino. Gambar dari Netduino ditunjukkan di bawah ini…

Netduino (berbasis uC ARM) yang mirip dengan Arduino (berbasis uC AVR) – semua berbasis uC Atmel.