Categories
Mikrokontroler

Mengenal System Clock pada Mikrokontroler AVR

Tulisan ini sengaja saya buat karena beberapa waktu yang lalu dua mikrokontroler saya (semuanya ATMega32, masing-masing dalam kemasan SMD dan PDIP) menjadi korban ketidak-tahuan saya tentang otak-atik System Clock atau FUSE bit pada mikrokontroler AVR.

Perlu diketahui bahwa setiap mikrokontroler AVR memiliki fasilitas untuk memilih sumber clock atau detak dengan banyak alternatif pilihan. Berbeda dengan keluarga AT89, keluarga AVR memberikan opsi pilihan sumber clock untuk flkesibilitas penggunaan, bukan untuk menyulitkan penggunaan. Jika siapapun Anda yang saat ini sedang terlibat dengan aplikasi-aplikasi mikrokontroler AVR dan tidak pernah peduli dengan system clock, atau dengan kata lain tidak pernah otak-atik FUSE bit, dipastikan kristal yang Anda pasang berapapun aja nilainya tidak ada gunanya sama sekali! Loch kok bisa? Ya karena default dari pabriknya (http://www.atmel.com) adalah sesuai dengan paragraf yang mereka tulis di datasheet-nya:

The device is shipped with CKSEL = “0001” and SUT = “10”. The default clock source setting is therefore the 1 MHz Internal RC Oscillator with longest startup time. This default setting ensures that all users can make their desired clock source setting using an In-System or Parallel Programmer.

Okey? Sudah jelas? Hanya 1 MHz internal saja clock-nya, kalau gak percaya silahkan cabut saja kristal Anda dan biarkan mikrokontroler AVR Anda bekerja dengan baik tanpa kristal (beberapa teman yang saya sarankan hal tersebut sempat kaget juga). Jadi sudah capek-capek ngitung reload, timer dan lain sebagainya ternyata hanya bekerja di 1 MHz saja secara internal. So, bagaimana caranya agar bisa menggunakan kristal eksternal atau internal yang lebih besar dari 1 MHz?

Categories
FPGA

Implementasi Kendali Motor Servo Menggunakan FPGA dengan Deskripsi VHDL

Oleh Agfianto Eko Putra dan Nukman Taufik

Telah dilakukan perancangan, dan implementasi sistem pengendali motor servo dalam FPGA FLEX-10K menggunakan VHDL. Sistem terbagi atas 2 macam, yang masing-masing dibatasi dengan ruang putar servo 0-180 derajat. Sistem pertama dirancang secara keseluruhan menggunakan deskripsi VHDL dengan pengontrol 2 tombol-tekan dan penampil sudutnya 3×7-segment. Sistem kedua merupakan kombinasi antara modul driver yang ditulis dalam deskripsi VHDL, dan bagian antarmuka yang dituliskan dalam Delphi 7.0. Sumber daya yang dibutuhkan pada sistem pengendali yang pertama adalah 277 elemen logika dan 63 flip-flop dengan waktu rambat sebesar 12.5 nd. Sedangkan yang kedua membutuhkan 140 elemen logika, dan 33 flip-flop dengan waktu rambatnya 12.4 nd.

Silahkan unduh PDFnya disini.

Categories
DSP

Pengaruh Panjang Data, Jendela & Frekuensi Cuplik pada FFT

Artikel yang saya tulis ini merupakan jawaban detil dari soal yang ada di bukunya Li Tan, 2008, “Digital Signal Processing: Fundamentals and Application“, nomor 4.17 dan 4.18. Intinya diketahui sebuah isyarat yang terdiri dari 3 macam sinusoidal dengan persamaan di bawah ini. Akan dilakukan eksperimen pengaruh penggunaan jendela, panjang data dan frekuensi pencuplikan Fs pada algoritma FFT untuk menemukan spektrum dari sinyal ini.

Matlab-nya sebagai berikut:function p4_17(Fs);

switch nargin
case 0
Fs = 8000;
end

t=[0:1/Fs:0.1];
x1 = 5 * cos(2*pi*500*t);
x2 = 5 * cos((2*pi*1200*t)+(0.25*pi));
x3 = 5 * cos((2*pi*1800*t)+(0.5*pi));

subplot(3,1,1); plot(t,x1);
title(‘x1(t)’);
subplot(3,1,2); plot(t,x2);
title(‘x2(t)’);
subplot(3,1,3); plot(t,x3);
title(‘x3(t)’);

x = x1+x2+x3;
figure;
plot(t,x);
title(‘x(t) = x1(t) + x2(t) + x3(t)’);

L = length(x);

NFFT = 2^nextpow2(L); % Next power of 2 from length of y
Y = fft(x,NFFT)/L;
f = Fs/2*linspace(0,1,NFFT/2);

figure;
% Plot single-sided amplitude spectrum.
plot(f,2*abs(Y(1:NFFT/2)))
title(‘Spektrum Sisi-tunggal dari x(t) tanpa jendela’)
xlabel(‘Frekuensi (Hz)’)
ylabel(‘|Y(f)|’);

% ———————-TRIANGULAR——————————
x_tri = x .* triang(L)’;

Y = fft(x_tri,NFFT)/L;
f = Fs/2*linspace(0,1,NFFT/2);

figure;
% Plot single-sided amplitude spectrum.
plot(f,2*abs(Y(1:NFFT/2)))
title(‘Spektrum Sisi-tunggal dari x(t) menggunakan jendela Segitiga’)
xlabel(‘Frekuensi (Hz)’)
ylabel(‘|Y(f)|’);

% ———————-HAMMING——————————
x_ham = x .* hamming(L)’;

Y = fft(x_ham,NFFT)/L;
f = Fs/2*linspace(0,1,NFFT/2);

figure;
% Plot single-sided amplitude spectrum.
plot(f,2*abs(Y(1:NFFT/2)))
title(‘Spektrum Sisi-tunggal dari x(t) menggunakan jendela Hamming’)
xlabel(‘Frekuensi (Hz)’)
ylabel(‘|Y(f)|’);

% ———————-HANNING——————————
x_han = x .* hann(L)’;

Y = fft(x_han,NFFT)/L;
f = Fs/2*linspace(0,1,NFFT/2);

figure;
% Plot single-sided amplitude spectrum.
plot(f,2*abs(Y(1:NFFT/2)))
title(‘Spektrum Sisi-tunggal dari x(t) menggunakan jendela Hanning’)
xlabel(‘Frekuensi (Hz)’)
ylabel(‘|Y(f)|’);

wvtool(triang(L),hamming(L),hann(L));
% h=legend(‘Triangular’,’Hamming’,’Hanning’);
% set(h,’Interpreter’,’None’);

Berikut ini adalah plot dari masing-masing sinusoidal:

Dan ini adalah penggabungan dari ketiga sinusoidal tersebut:

Berikut ini adalah hasil FFT tanpa menggunakan jendela apapun dan panjang datanya 801, yang masing-masing terdiri dari spektrum tanpa jendela, spektrum dengan jendela Segitiga, Hamming, Hanning dan tampilan wvtool yang membandingkan ketiga jendela serta responnya:

Categories
Mikrokontroler

Min MCS51/AVR dan Min AVR dari ADP (New!)

Jika selama ini Anda penggemar mikrokontroler keluarga MCS51 (termasuk AT89 dan ahli warisnya yang cukup banyak variannya (http://www.atmel.com) atau barangkali penggemar buku “Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55” yang sangat terkenal itu, maka Anda mungkin bertanya-tanya, adakah downloader, selain easy downloader, yang praktis, portabel, tidak memerlukan catu daya tambahan dan kalau perlu ada fasilitas tambahan lainnya, harganya murah dan dijual di Indonesia?? Saat ini jawaban saya ada adalah: ADA dan baru saja di launch dari ADP Production yang kantornya berpusat di Malang, Jawa Timur – Indonesia.

Min MCS51/AVR
Min MCS51/AVR
Min AVR (tidak termasuk mikrokontroler-nya)
Min AVR (tidak termasuk mikrokontroler-nya)
Categories
DSP FPGA Mikrokontroler satelit

INSPIRE Workshop at PENS ITS (October 19-20, 2009)

INSPIRE (Indonesian Nano-Satellite Platform Initiative for Research & Education) is a nonprofit initiative project that aims to build & develop a satellite technology platform (nano-satellites in particular) among universities in Indonesia, by placing students as main participants.

INSPIRE project was created to remind that our country is enough left behind by other developing countries in the field of satellite technology, yet this technology platform can support other sectors such as telecommunications, navigation, marine, environmental, natural resource exploration, as well as early warning system for disaster.

INSPIRE project is expected to raise as well as providing transfer media of knowledge and skills as well as to grow and develop interest in the satellite technology (especially nano-satellites) among the students, and the universities as a center of activity.

Certainly, the final goal of this project does not just stop with the nano-satellite in the university & college students only, but is expected to advance satellite technology in Indonesia, because the technology is very vital existence, either in an academic environment as well as in industrial environments (telecommunication & informatics) .

One early milestone INSPIRE project is convening a national workshop, which brought together the stakeholders in the satellite technology in Indonesia, such as Tubsat LAPAN team, IiNUSAT (Indonesian Inter-University Satellite) team, INASAT team, as well as the experts and the entrepreneurs of nano-satellites from abroad. Moreover, it also invited representatives of students and universities throughout Indonesia as a potential major participant in the next INSPIRE activities. This workshop also bring them together in a forum to discuss strategies and synergies in the future for education and mastering of nano-satellite technology for the welfare of the nation.

Categories
Mikrokontroler

Pengalaman Pertama pake Mini2440 (Jilid-3)

Nah sekarang saatnya melakukan pengujian sistem Mini2440 menggunakan berkas pengujian yang sudah dikompilasi menggunakan ADS sebelumnya. Kitapun bisa melakukan kompilasi sendiri tentunya. Intinya program pengujian yang disertakan dalam paket Mini2440 merupakan pengujian dengan tampilan laporan (hasil pengujian) atau interaksi melalui port serial, tidak menggunakan GUI pada touhscreen, karena, menurut saya nich, agar dapat digunakan secara umum terutama yang memiliki Mini2440 tanpa disertai LCD touchscreen.

Setelah dilakukan proses download berkas “2440test.bin” ke sistem Mini2440, maka ditampilkan menu yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Pada saat menu tersebut ditampilkan, pada layar LCD 3,5inch ditampilkan gambar bunga matahari:

Categories
Mikrokontroler

Pengalaman Pertama pake Mini2440 (Jilid-2)

Pengalaman pertama menggunakan Mini2440 membuat saya kebingungan. Bagaimana tidak? Dokumentasinya sangat minim, kalau mo cari yang agak lengkap masih dalam bahasa China, manual Bahasa Inggris yang disertakan dalam DVD ROM hanya bersifat manual singkat. Lumayan-lah daripada tidak ada sama sekali.

Pertama kali dihidupkan dengan konfigurasi booting dari Nand Flash akan ditampilkan Linux dengan GUI Qtopia…

Berbekal manual China dan Inggris tersebut saya coba untuk melakukan koneksi Mini2440 dengan PC. Disebutkan bahwa perlu dua kabel untuk melalukan koneksi, sekaligus download program ke Mini2440. Untuk urusan komunikasi dengan PC digunakan pre-bootloader yang sudah tersimpan dalam Mini2440 yang diberi nama SuperVivi atau Vivi, ini merupakan program open source yang dimiliki Samsung yang digunakan untuk berkomunikasi antara papan pengembang Mini2440 dengan PC. Sedangkan urusan transfer data menggunakan kabel USB.

Categories
Mikrokontroler

Pengalaman Pertama pake Mini2440 (Jilid-1)

Alhamdulillah, seorang rekan/sahabat sempat meminjamkan MIni2440 kepada saya untuk dilakukan eksplorasi sehingga bisa kita lakukan penjajagan produk aplikasi lebih lanjut…

Apaan Mini2440?

Jika Anda pernah membaca artikel saya tentang mikrokontroler atau mikroprosesor Samsung S3C2440 (klik disini), nah gambar-gambar yang saya sertakan disana merupakan Mini2440. Berikut saya sertakan (lagi)…

Mini2440 menggunakan ARM920T
Mini2440 menggunakan ARM920T

Ini merupakan Mini2440 minimal, sedangkan yang dilengkapi dengan LCD 3,5″ Touchscreen ditunjukkan pada gambar berikut…

Mini2440 dilengkapi LCD TouchScreen
Mini2440 dilengkapi LCD TouchScreen

Mini2440 merupakan sebuah papan pengembang untuk ARM9 yang murah (harganya sekitar 140$ US). Dilengkapi dengan prosesor Samsung S3C2440 dan penggunaan daya yang stabil serta profesional untuk antar chip dengan CPU dan keamanan reset untuk stabilitas sistem. Mini2440 menggunakan PCB berlapis emas 4 lapis (layer). Dengan panduan yang tersedia, Anda bisa menguasai (tentunya juga memahami) pengembangan proses-proses Embedded Linux dan WinCE (menggunakan bahasa C). Untuk informasi lebih lanjut, dan tentunya Anda bisa berbahasa Cina, silahkan kunjungi http://www.arm9.net.

Categories
FPGA

Rancangan Audio Otomotif dengan FPGA Altera Cyclone

Pendahuluan

Acuan Rancangan Audio Otomotif Altera® Automotive Audio Reference Design mendemokan bagaimana Altera Cyclone™ FPGAs dapat digunakan dalam suatu pengolahan audio dalam sektor otomotif. Acuan rancangan berjalan pada papan pengembang Nios®, edisi Cyclone® atau Cyclone II, dengan papan DAC (digital-to-analogue converter) delapan-kanal Santa Cruz.

Acuan rancangan memiliki fitur sebagai berikut:

  • Masukan audio dalam format WAV tersimpan dalam kartu compact flash (CF).
  • Ekualiser grafik tujuh-pita
  • Keluaran audio mono tengah, sub-mono, stereo depan dan stereo samping (enam kanal)
  • Tundaan jalur (hingga 10 md) untuk kompensasi tundaan depan atau samping.
  • Ekualiser hingga enam-pita untuk masing-masing kanal luaran
  • Mendukung laju pencuplikan audio digital standar, seperti 44,1 dan 48 kHz.
Categories
Mikrokontroler

Mengenal Mikrokontroler Samsung S3C2440A

Sudah saatnya kita mulai melirik penggunaan mikroprosesor atau mikrokontroler berbasis prosesor ARM yang sudah banyak dipakai di pasaran dalam bentuk piranti-piranti genggam seperti PDA, Smartphone (iPhone, Nokia E-series) dan juga aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan mikrokontroler dengan unjuk kerja tinggi, berdaya rendah (low powe) serta dalam kemasan yang kecil ringkas.

Samsung S3C2440A dikembangkan menggunakan inti (core) ARM920T, sel dan memori standar CMOS 0,13um. Memiliki konsumsi daya rendah, rancangan yang sederhana, elegan dan statik penuh cocok untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap biaya dan daya (cost- and power-sensitive applications). Selain itu, S3C2440A mengadopsi arsitektur bus yang baru yaitu Advanced Micro controller Bus Architecture atau AMBA.

Mini2440 menggunakan ARM920T
Mini2440 menggunakan ARM920T