Dalam sebuah penelitian, 5 (lima) ekor monyet ditempatkan dalam suatu kandang yang dilengkapi dengan sebuah tangga yang menuju ke setandan pisang. Seekor monyet mencoba untuk menaiki tangga untuk mendapatkan pisang tersebut, tapi ada semprotan air yang disembunyikan di balik tangga bagian atas yang kemudian menyemprotkan air pada monyet tersebut sedemikian hingga monyet tersebut menghentikan usahanya mendapatkan pisang (turun tangga). Monyet lain juga mencoba, hal yang sama terjadi lagi dan akhirnya mereka menyerah.

Para peneliti mematikan semprotan kemudian memindahkan seekor monyet dan menggantikan dengan yang baru. Tahu ada pisang yang ranum dan enak tenan, monye yang baru bergegas mengambil pisang tersebut. Tetapi monyet-monyet yang lain, karena pengalaman sebelumnya, berusaha mencegah dan menggagalkan usaha monyet yang baru tersebut. Demikian seterusnya, hingga para peneliti mengganti semua monyet dengan monyet yang baru, tidak ada satupun monyet yang mendekati tangga tersebut, alih-alih menaikinya, walaupun semprotan airnya sudah dimatikan sejak penggantian monyet yang pertama. Mereka tahu itulah yang tidak boleh dilakukan (mendekati apalagi menaiki tangga menuju setandan pisang), dan akhirnya menjadi kebiasaan (tanpa mereka tahu bahwa semprotan air sudah dimatikan).

Okey, apakah Anda pernah mengalami lingkungan seperti ini? Di kampung, di kantor, di kampus, di rumah?

Tags: ,

9 Responses to “Waspadai Virus Kebiasaan!”

  1. Apakah Anda pernah mendengar ungkapan “Uang tidak bisa membeli kebahagiaan”, sudahkah Anda membuktikan? Bukankah dengan uang, kebahagiaan bisa lebih terasa? Anda bisa membantu orang lain yang membutuhkan…

    Atau “Uang adalah sumber dari kejahatan”? Bukankah banyak kejahatan yang justru diawali dari tidak punya uang? Maling, copet, rampok… Bagaimana dengan mereka yang rebutan uang? Ya memang sudah dasarnya manusia yang banyak punya sifat rakus dan lain sebagainya, bukan karena uangnya itu sendiri….

    Coba renungkan, Anda punya kesempatan/peluang mendapatkan keberlimpahan material dan spiritual, semua cukup untuk seluruh makhluk-Nya di dunia ini, Alloh Maha Kaya… mohon kepada-Nya…

  2. beberapa hari ini saya meresa diri saya terjebak akan kebiasaan-kebiasaan lama….
    ketika berubah berniat akan berubah, hal tersebut cuma bertahan beberapa hari, kemudian akan kembali ke kebiasaan lama, kebiasaan yang saya lakukan ini tidak baik, tapi entah kenapa, setiap saya kembali ke tempat yang sama, kebiasaan ini selalu saya lakukan….sedangkan sebenarnya ada hal lain yang seharusnya dilakukan, tapi karena keasyikan dengan kebiasaan tersebut saya jadi lupa diri, bagaimana saya melepaskan kebiasaan saya, sedangkan lingkungan sendiri juga tidak mendukung saya untuk merubah kebiasaan,sehingga saat kebiasaan baru akan terbentuk, melihat lingkungan yang tidak berubah, saya kembali lagi ke kebiasaan lama….

  3. okey…

    pertama, Anda harus punya komitmen KUAT untuk berubah menjadi lebih baik, menjadi yang terbaik, khususnya untuk kepentingan diri Anda sendiri (yang nantinya juga, Insya Alloh, orang2 disekitar Anda akan merasakan manfaat dari Anda yang telah menjadi seseorang yang luar biasa);

    kedua, Anda berubah tidak dipengaruhi lingkungan, terakhir saya membimbing seseorang untuk berubah dan dia punya komitmen yang sangat KUAT untuk berubah, akhirnya dia pindah kos, mencari lingkungan yang lebih kondusif… dan luar biasanya, sekarang kehidupan dia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya…

    Jadi untuk berubah, tidak perlu menunggu atau terpengaruh lingkungan, Anda yang harus segera berubah untuk menjadi yang terbaik, dan luar biasa…

    selamat mencoba…
    NB: Ingat komitmen KUAT Anda yang akan menentukan apakah Anda akan bertahan atau…

  4. Pak agfi, saya ingin sharing dengan bapak,,,
    Bagaimana untuk mengubah mindset dalam pikiran kita/orang yang lebih membenarkan kebiasaan daripada membenarkan kebenaran pak??
    misalnya orang yang g pernah sholat , ia merasa nyaman dengan kebiasaannya itu, bagaimana untuk mengubah pola pikirnya pak?

    terima kasih

  5. @ardiansyah:

    sebenarnya perasaan ‘nyaman’ karena gak sholat itu nyaman dalam arti sesungguhnya atau tidak?

    kebiasaan gak sholat bisa menjadikan rasa nyaman, justru saat mo membiasakan sholat jadi gak nyaman, sehingga untuk mengubah pola pikir semacam ini diperlukan alasan kuat bagi dia ‘mengapa dia harus sholat?’…

    kita tidak punya kewajiban untuk merubah cara pikir orang, kita hanya sekedar menyampaikan dan mengingatkan… sampaikan saja apa kepentingan dan manfaat dengan mengerjakan sholat dan melupakan sholat bagi kaum muslimin… sambil berdoa agar teman Anda mendapatkan hidayah-Nya.

  6. Terima kasih pak agfi atas jawaban yang dari kemarin saya tunggu, smg bermanfaat,,,
    jzk

  7. wah terimakasih atas artikel yang menarik ini pak

  8. thank you for sharing it’s so helpful

  9. its good thing to share, thank you.

Leave a Reply

You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>