Categories
PLC/SCADA

Tutorial OPC (Bagian-1): Pendahuluan

Sekilas tentang OPC

  • OPC menstandarisasi komunikasi data kontrol proses
  • OPC menstandarisasi teknologi, bukan sebuah produk
  • OPC menyediakan interoperabilitas dan skalabilitas sesungguhnya
  • OPC bisa mengurangi waktu dan ongkos implementasi

Tujuan dari OPC adalah menyediakan sebuah infrastruktur standar untuk pertukaran data kontrol proses. Misalnya, pabrik biasanya memiliki berbagai macam sumber data seperti PLC, DCS, basisdata, meteran, RTU dan lain sebagainya. Data-data ini tersedia melalui berbagai macam koneksi yang berbeda-beda, misalnya, serial, ethernet, atau bahkan melalui pemancar radio. Sedangkan aplikasi kontrol prosesnya bisa menggunakan berbagai macam sistem operasi yang berbeda, seperti windows, UNIX, DOS, atau VMS.


Categories
PLC/SCADA

Tutorial Scada (Bagian-3): Bagaimana mengevaluasi Sistem dan Perangkat Keras SCADA?

Update 23 September 2011.

Okey, sekarang persoalannya adalah bagaimana memilih dan memilah sistem SCADA yang baik. Apalagi, sistem SCADA yang diimplementasikan akan Anda gunakan 10 hingga 15 tahun mendatang, tentunya Anda harus mencari produk-produk yang terkenal reputasinya. Namun hal ini akan berdampak pada investasi yang harus dilakukan, sebuah produk dengan reputasi handal dan terkenal tentu harganya jauh lebih mahal dibandingkan produk-produk SCADA baru yang saat ini mulai banyak bermunculan.

Ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

  • Anda bisa menghabiskan masa depan pabrik dengan ongkos berlebih yang tidak perlu;
  • Kadangkala setelah menghabiskan dana yang sangat besar, akhirnya Anda hanya mendapatkan sebuah sistem yang kurang atau bahkan tidak memenuhi apa yang diinginkan;
  • Atau barangkali saat ini sistem sudah betul-betul memenuhi kebutuhan, tetapi tidak untuk pengembangan masa depan.
Categories
FPGA Mikrokontroler

Indonesia OpenSPARC Iniative Workshop

Pada hari Rabu, 25 Maret 2009, ITB mengundang tiga perguruan tinggi, UGM, ITS dan UI, untuk bersama-sama mendiskusikan berbagai macam kemungkinan proyek yang mendapat dukungan dari Sun Microsystem dengan program OpnSPARC-nya. Kebetulan dari UGM saya (Agfianto Eko Putra, M.Si. dan Alrosyid, S.Si. yang menggantikan Jazi Eko Istiyanto, Ph.D. yang sedang ke Belanda saat itu) yang mewakili (asli dari ELINS, Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fak. MIPA, UGM – Yogyakarta). Ini merupakan pertemuan awal, dan semoga akan terus berlangsung dengan pertemuan-pertemuan lainnya yang dikoordinasi ITB (melalui pak Trio Adhiono, Ph.D.) untuk memajukan riset dan industri semikonduktor di Indonesia, khususnya industri mikroprosesor.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh Dekan STEI, ITB dan Vice President of Sun Microsystems Asia Pacific Region diawali dengan diskusi atau brainstorming beberapa kemungkinan topik-topik yang bisa dikerjakan bersama dan setiap perguruan tinggi yang terlibat (ITB, UGM, UI dan ITS).

Categories
PLC/SCADA

Tutorial SCADA (Bagian-2): Bagaimana SCADA bekerja?

Update 23 September 2011.

Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:

  1. Akuisisi Data,
  2. Komunikasi data jaringan,
  3. Peyajian data, dan
  4. Kontrol (proses)

Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA, yaitu:

  1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol;
  2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit “komputer” kecil (mini), maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan;
  3. Unit master SCADA (Master Terminal UnitMTU). Kalo yang ini merupakan komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini menyediakan HMI (Human Machine Interface) bagi pengguna dan secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari sensor) yang diterima;
  4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA dengan RTU-RTU di lapangan.
Categories
PLC/SCADA

Tutorial SCADA (Bagian-1): Apa manfaat SCADA bagi Anda?

Update 23 September 2011.

SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah aplikasi. Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition, semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan sistem merupakan sebuah Aplikasi SCADA!

Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:

  1. Proses, sistem atau mesin yang akan dipantau dan dikontrol – bisa berupa power plant, sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja;
  2. Sebuah jaringan peralatan ‘cerdas’ dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, memungkinkan Anda melakukan pemantauan dan pengontrolan komponen-komponen sistem tersebut.

Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi maupun protokol yang berbeda-beda.

Categories
PLC/SCADA

Memulai belajar PLC – Quick, Easy and Harmless!

Banyak email, sms, telepon, datang langsung ke saya untuk menanyakan mengenai PLC atau segala macam yang berhubungan dengan PLC terutama menanyakan tentang belajar PLC (termasuk programming-nya), banyak juga diantaranya langsung ambil pelatihan private yang asik banget, informasi pelatihan private lengkap ada disini.

Nach agar Anda juga bisa memulai Belajar Programmable Logic Controller cepat, mudah dan tidak berbahaya (he he he) sekaang juga, gak usah nunggu-nunggu, silahkan pelajari beberapa artikel yang sudah pernah saya posting-kan di blog saya ini, dengan harapan, jika Anda masih kebingungan silahkan tanya-tanya ke 08886931260 (sms/call) atau datang langsung menemui saya di Gedung Fisika, Lantai 3, Fak. MIPA, UGM, Yogyakarta – Indonesia (sebaiknya sms dulu).

Tentang Programmable Logic Controller (PLC), PAC dan Sistem Kontrol Proses

  • Untuk mengetahui Apakah PLC (Programable Logic Controller) itu? Silahkan pelajari artikel ini.
  • Tahukah Anda bahwa belajar PLC itu mudah dan gampang, mau tahu bagaimana caranya, silahkan pelajari artikel saya disini dan jangan lupa keterangan lengkapnya ada di PDF.
  • Untuk mengetahui masalah Sistem Kontrol dan Proses, silahkan pelajari artikel saya disini.
  • Bagaimana masa depan PLC, baca saja di Programmable Logic Controller and Future.
  • Pendekatan sistematik dalam Perancangan Sistem Kontrol Proses ada di artikel ini.
  • Pemrograman kontrol PLC kebanyakan menggunakan diagram tangga, apakah dan bagaimanakah diagram tangga itu? Silahkan baca artikelnya disini.
  • Untuk mengetahui lebih lanjut tentang waktu tanggap pada PLC, silahkan dibaca PLC and Response Time.
  • Belajar membuat rangkaian interlock menggunakan Omron ZEN Programmable Relay ada disini.
  • Bagaimana mendeteksi adanya perbedaan di antara 2 masukan (bit) menggunakan ZEN? Pengin tahu ya? Silahkan pelajari artikelnya.
  • Belajar Diagram Ladder secara Interaktif menggunakan program Flash, asik sekali.
  • Kadangkala suatu saat Anda membutuhkan beberapa timer (ON delay) yang disusun secara serial, misalnya, timer-1 memicu timer-2, timer-2 memicu timer-3, dan timer-3 memicu timer-1, dan proses berulang dari awal. Aplikasinya bisa untuk mengontrol lampu trafik. Bagaimana caranya (menggunakan ZEN)? Silahkan baca Rangkaian Timer secara cascade menggunakan ZEN.
  • Apa itu PAC, bedanya dengan PLC? Silahkan baca artikelnya disini.

Tentang DCS dan HMI/SCADA

  • Saat ini batasan antara DCS dan PLC sudah semakin tidak jelas, tetapi jika Anda belum tahu tentang DCS, silahkan baca artikelnya.
  • SCADA merupakan singkatan dari Supervisory Control and Data Acquisition. SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur dan mengontrol data-data tersebut… (baca selengkapnya tentang SCADA hanya disini).

Studi kasus

  • PAC Case Study: Michigan Fish Hatcheries (lihat videonya juga).
  • Opto 22 G4 Handler: PAC-Based Motion Control (lihat videonya juga).

JIka Anda ingin mendapatkan PLC berkualitas dengan harga super ringan silahkan lihat penawaran-nya disini.

Kalo mo cepat, hemar dan mudah Belajar PLC silahkan beli buku saya “PLC: Konsep, Pemrograman dan Aplikasi” terbitan Gava Media, Yogyakarta.

Semoga bermanfaat…

Categories
DSP

Sinyal Acak: Random Data Signals

Misalnya saja dua buah komputer melakukan komunikasi dengan mengirimkan serangkaian data ‘1’ dan ‘0’. Sering dianggap bahwa sebuah bit bisa merupakan sebuah ‘1’ atau ‘0’, dan masing-masing bit independen, tidak bergantung, dengan lainnya. Ini sama saja dengan melempar koin, ada dua sisi, bisa sisi kepala atau sisi ekor (mata uang asing), ‘1’ untuk kepala dan ‘0’ untuk ekor, misalnya. Menggunakan Matlab kita bisa menghasilkan jenis data seperti itu…

Categories
DSP

Sinyal Acak: Pink Noise and Other Noises

Terdapat derau berwarna khusus yang dinamakan sebagai derau jambon (pink noise) atau derau 1/f. Derau ini berguna untuk pemodelan beberapa proses dunia-nyata, juga digunakan dalam pemrosesan sinyal audio dan dapat digunakan untuk menjelaskan ketidak-stabilan (phase noise) berbagai macam osilator.

Derau putih dan jambon dapat dibedakan dari spektrum frekuensinya. Derau putih memiliki daya yang konstan jika frekuensi di-plot pada skala linear, sedangkan derau jambon akan memiliki daya konstan saat frekuensi di-plot pada skala logaritmik. Banyak yang mengatakan bahwa derau jambon memiliki daya yang sama setiap oktaf (faktor 2 kali frekuensi), atau setiap dekade (faktor 10 kali frekuensi). Untuk lebih jelasnya, misalnya sebuah sumber derau memiliki daya 1 mW dalam jangkauan 20Hz hingga 30Hz. Jika deraunya putih, maka akan terdapat daya sebesar 1 mW sepanjang interval (f1,f2) yang merupakan PERBEDAAN (SELISIH) antara f1 dan f2 sama dengan 10, f1-f2 = 30-20 = 10Hz. Jika deraunya jambon, maka akan terdapat daya sebesar 1 mW sepanjang interval (f1,f2) yang merupakan RASIO f2 terhadap f1 adalah 1.5, f2/f1 = 30/20 = 1.5.

Derau putih dan jambon keduanya merupakan model matematis yang tidak ada bentuk alaminya dalam dunia nyata. Derau putih dan jambon matematis merupakan fungsi yang sangat aneh. Derau putih merupakan sinyal dengan energi tak berhingga, yang memiliki bentuk signifikan hingga f= tak berhingga, meloncat-loncat secara tiba-tiba, tetap pada saat 0 detik, dan memiliki probabilitas salah satunya akan berada di luar jangkauan -A hingga +A, dengan nilai A yang berhingga. Derau jambon tidak lebih baik, karena daya per Hz-nya sebanding dengan 1/f, maka deraunya memiliki daya tak berhingga pada DC. Secara praktis, kita hanya bisa mengatakan tentang apakah derau itu jambon atau putih dalam jangkauan frekuensi yang terbatas.

Oya, bagaimana dengan derau biru, hijau, merah dan oranye? Yang jelas derau berwarna yang memiliki nama khusus ya hanya derau jambon…

Artikel yang terkait…

Semoga bermanfaat…

Categories
DSP

Sinyal Acak: Colored Noise

Dua sinyal acak yang dibahas sebelumnya (WUN dan WGN) dinamakan white atau putih karena algoritma yang digunakan untuk menghitung nilai pada suatu titik tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai sebelum dan sesudahnya. Jika Anda mengukur spektrum dari sinyal-sinyal tersebut, akan Anda temukan energi yang sama untuk semua frekuensi, seperti cahaya putih yang mengandung daya atau energi yang sama untuk semua kandungan frekuensinya.

Derau putih analog semakin tidak menentu (erratic), sangat tidak menentu dibandingkan yang Anda bayangkan, selalu melompat dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Ini merupakan abstraksi matematis yang biasa Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari (seperti gelombang sinus ideal, impuls, step, DC dan lain sebagainya). Derau putih analog memiliki daya yang tak-berhingga, dan dapat menjebolkan segala peralatan yang terhubung (sekaligus juga dengan orang-orang, bangunan-bangunan, planet-planet atau bintang-bintang disekitarnya). Derau putih digital tidak memiliki masalah seperti itu serta mudah dijumpai dalam dunia nyata.

Categories
DSP

Sinyal Acak: White Gaussian Noise

Ada milyaran sumber sinyal radio di alam semesta ini. Jika Anda menggunakan antena, maka akan diterima energi dari setiap sumber tersebut dan dijumlahkan semua. Hasilnya berupa tegangan acak, tetapi tidak uniform atau tidak seragam. Sepanjang waktu, masing-masing sinyal tersebut akan membatalkan satu dengan lainnya, dan menghasilkan tegangan mendekati nol. Adakalanya sekumpulan banyak tegangan akan saling menjumlah dan menghasilkan tegangan yang sangat besar. Distribusi tegangan ini mengikuti kurva pola-bel (bell-shaped curve), dan dinamakan sebagai Derau Gaussian (Gaussian Noise) atau DG.

Untuk menghasilkan DG, pilih sembarang bilangan menggunakan aturan sebagai berikut:

  • Semua bilangan harus memiliki distribusi Gaussian;
  • Setiap bilangan dipilih secara bebas terhadap lainnya. Anda tidak boleh mengingat biangan sebelumnya dan mengambil keputusan berdasar bilangan tersebut.