Studi Kasus sebuah pabrik petrokimia

  • Pabrik petrokimia membutuhkan pemantauan peralatan.
  • Tiga aplikasi yang berbeda dibutuhkan untuk analisis data.
  • TIga alat menghasilkan data (masing-masing sebagai sumber data).

Untuk memahami OPC, marilah kita lihat studi kasus berikut ini.

Dalam kasus ini, sebuah pabrik petrokimia ingin melakukan pemantauan sistem proses mereka menggunakan tiga aplikasi: sebuah HMI untuk visualisasi, sebuah Process Historian untuk penyimpanan data, dan sebuah aplikasi pemantauan kondisi mesin (the Machine Condition Monitor). Data berasal dari tiga macam sumber data yang berbeda: sebuah PLC, sebuah sistem pemantau getaran (vibration monitoring system), dan sebuah mesin penghitung (calculation engine). Perhatikan gambarnya…

Dalam hal ini pabrik tersebut menentukan tiga persyaratan:

  1. Meminimalkan beban peralatan dengan meminimalkan permintaan data.
  2. Implementasi infrastuktur komunikasi yang cepat dan mudah.
  3. Meminimalkan ongkos implementasi dan akuisisi data.

Solusi Kepemilikan (Proprietary)

  • Solusi kepemilikan membutuhkan banyak custom driver.
  • Dengan beragamnya driver peralatan mengakibatkan banyaknya permintaan data.
  • Waktu implementasi yang lama dan ongkos bisa membengkak.

Solusi pertama adalah menggunakan metode konektivitas kepemilikan. Masing-masing aplikasi akan berkomunikasi dengan masing-masing sumber data melalui antarmukanya atau driver-nya masing-masing.

HMI membutuhkan tiga driver untuk berkomunikasi dengan masing-masing sumber data. Satu untuk berkomunikasi dengan PLC melalui protokol TSAA, kedua untuk mendapatkan data dari pemantau getaran menggunakan Modbus dan yang ketiga untuk memproleh perhitungan pra-konfigurasi dari mesin penghitung menggunakan DDE (Dynamic Data Exchange).

Demikian juga dengan Process Historian memerlukan tiga driver dan pemantau kondisi mesin. Totalnya, dibutuhkan sembilan driver! Perhatikan gambar…

Dalam kasus ini, bisa Anda bayangkan, masing-masing sumber data harus menyediakan data yang sama tiga kali: masing-masing untuk tiap aplikasi dan driver yang terkait. Tentu saja hal ini akan menyebabkan beban yang sangat berat data pada sumber data, karena jumlah permintaan data yang sedemikian banyaknya.

Setelah dilakukan estimasi ternyata dibutuhkan 10 hari untuk menyelesaikan instalasi dan comissioning secara lengkap, dengan ongkos lebih dari $50.000 untuk perangkat lunak dan tenaga kerja yang terkait.

Solusi menggunakan OPC

  • Solusi OPC meminimalkan device driver.
  • Penggerak OPC saat ini sudah banyak tersedia.
  • OPC mengurangi beban alat secara signifikan.
  • Waktu implementasi dan semua ongkos dapat dikurangi secara drastis

Baiklah, sekarang kita perhatikan bagaimana solusi menggunakan OPC mampu menggunakan sumber data dan perangkat aplikasi yang sama. Dalam hal ini, digunakan sebuah server OPC untuk PLC, sebuah server OPC untuk sistem pemantau getaran, dan satu server OPC untuk mesin penghitung. Karena HMI, Process Historian, dan pemantau kondisi mesin sudah mendukung OPC, yang kita butuhkan hanyalah tiga antarmuka (driver), sepertiga dari jumlah total sebelumnya. Karena OPC merupakan standard komunikasi yang terkenal, driver-driver-nya sudah banyak tersedia langsung, tidak diperlukan pengembangan perangkat lunak secara khusus.

Perhatikan gambar, hanya terdapat sebuah koneksi antara masing-masing server OPC dengan sumber data yang terkait. Saat server OPC menerima tiga permintaan data untuk sumber yang sama, maka server OPC cukup memberikan perintah tunggal ke sumber data yang bersangkutan. Hal ini secara drastis menurunkan beban permintaan data pada masing-masing sumber data, dibandingkan dengan solusi kepemilikan, dan secara signifikan meningkatkan unjuk-kerja dari protokol serial yang lambat seperti Modbus. Perhatikan gambar.

Solusi OPC hanya membutuhkan 2 hari untuk instalasi dan commissioning, dan biayanya kurang dari $10.000 untuk perangkat lunak dan layanan yang terkait.

Akhirnya, solusi OPC membantuk pabrik memenuhi semua kebutuhan. Mengurangi beban data pada tiap alat, meminimalkan waktu implementasi dan mengurangi ongkos perangkat lunak akuisisi mereka.

Bersambung ke Bagian-3…

Sumber

  • Matrikon OPC Website;
  • OPC Foundation.

Tags: , , , ,

3 Responses to “Tutorial OPC (Bagian-2): Konektivitas OPC vs. Kepemilikan (Proprietary)”

  1. thank you for sharing it’s so helpful

  2. its good thing to share, thank you.

Trackbacks/Pingbacks

  1. Tutorial OPC (Bagian-1): Pendahuluan | DSP & Embedded Electronics

Leave a Reply

You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>